Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Terus Melaju, Apa Dampaknya?

VP-Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menjelaskan, penguatan IHSG sejak kemarin didorong oleh dirilisnya data perekonomian domestik. Seperti diwartakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2017 mencapai 5,06 persen.

Di samping itu, inflasi Oktober 2017 pun masih dalam kisaran rendah, yakni 0,01 persen secara bulanan (mtm). Sejak awal tahun 2017, inflasi berada pada level 2,67 persen secara tahun kalender (ytd).

"Penguatan di pasar saham dipengaruhi oleh rilis beberapa data domestik, antara lain inflasi yang cenderung masih manageable 2,67 persen (ytd) dan diperkirakan berkisar 3-3,5 persen (yoy/secara tahunan) pada akhir 2017. Pertumbuhan ekonomi juga sesuai ekspektasi," ujar Josua kepada Kompas.com.

Dia mengatakan, penguatan di pasar saham diperkirakan bakal menjadi sentimen positif bagi peningkatan iklim investasi di Indonesia. Peningkatan investasi di pasar modal juga mengindikasikan kinerja emiten cenderung membaik, seiring tren perbaikan ekonomi domestik.

Penguatan di pasar sebut imbuh dia, selanjutnya berpotensi menarik minat investor asing. Dengan demikian, ini dapat mendukung arus modal asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow).

"Yang berikutnya mendorong stabilitas rupiah yang mendorong pertumbuhan ekonomi," ucap Josua.

Hingga pukul 14.41, data Bloomberg menunjukkan IHSG berada pada level 6.056,66. Angka ini lebih menguat 6,032 poin atau 0,10 persen dibandingkan posisi pada saat pembukaan perdagangan yang tercatat pada level 6.055,746.

Kemarin, IHSG ditutup pada posisi 6.050,823.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/07/144721326/ihsg-terus-melaju-apa-dampaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke