Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Gandeng Pondok Pesantren untuk Percepat Gerakan Non-Tunai

Pejabat Deputi Kepala Perwakilan BI Jember, Gede Agus Kusuma menjelaskan, di wilayah kerja pihaknya, meliputi Kabupaten Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang, terdapat ribuan pondok pesantren.

“Potensi perputaran transaksi keuangan tunai di pondok pesantren cukup besar. Misalnya, untuk makan saja, seorang santri mengeluarkan uang sebanyak Rp 10.000, kan tinggal dikalikan saja berapa ribu santri yang ada di pondok pesantren,” ungkap Gede.

(Baca: Lewat Fintech, BTN Kembangkan Kemandirian Pondok Pesantren)

Di tahun 2017 ini, BI Jember akan mencoba menerapkan pembayaran non tunai di dua pondok pesantren besar. “Rencana di Pondok Pesantren Nurul Islam, Kelurahan Antirogo, Jember, dan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo,” tambah Gede.

Sementara Anggota Komisi XI DPR RI, M Purnama Sidi, mengapresiasi terobosan yang dilakukan BI Jember tersebut. Menurut dia, sistem pembayaran non tunai di pondok pesantren langkah baru. “BI Jember sudah melakukan terobosan, karena gerakan ini belum dilaksanakan di seluruh daerah,” katanya.

Dia berharap, dengan dimulainya gerakan non tunai di pondok pesantren, akan memaksimalkan sosialisasi di masyarakat. “Saya berharap, masyarakat yang berada di sekitar pondok pesantren, bisa memahami juga apa itu gerakan non tunai,” pungkasnya. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/07/150418226/bi-gandeng-pondok-pesantren-untuk-percepat-gerakan-non-tunai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke