Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tingkatkan Efisiensi, Garuda Indonesia Negosiasi Harga Sewa pesawat

Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Direktur Keuangan Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengungkapkan saat ini baru sembilan pesawat yang berhasil dinegosiasi harga sewanya.

"Kami memiliki 200 pesawat. Jika itu berhasil kami negosiasi, akan ada efisiensi banyak sekali dan hal itu akan berpengaruh terhadap kinerja perseroan," ujarnya dalam diskusi terbatas, Selasa (7/11/2017).

Menurut Helmi, negosiasi dilakukan lantaran harga sewa pesawat yang dikenakan lessor kepada Garuda relatif lebih mahal ketimbang maskapai lainnya. Sehingga perseroan akan terus meminta agar harga sewa pesawat diturunkan.

(Baca: Kinerja Garuda Indonesia Membaik di Kuartal III)

"Memang ada biaya yang harus dikeluarkan untuk negosiasi harga sewa ini. Namun dalam jangka panjang akan lebih menguntungkan," lanjut Helmi.

Selain melakukan negosiasi sewa pesawat, maskapai ini juga berupaya meningkatkan efisiensi dengan menekan biaya per kilometer kursi (cost per available seat kilometer). Saat ini rasio biaya tersebut di level 6,27 dan terus ditekan menjadi 5.

"Setidaknya dalam waktu dekat ini bisa turun menjadi 6 dan selanjutnya bisa ke 5. Rata-rata biaya tersebut di industri penerbangan sekitar 5," lanjut Helmi.

Hingga akhir tahun ini, kinerja Garuda Indonesia secara konsolidasi diperkirakan masih mencatatkan kerugian.

Salah satu penyebabnya karena Garuda Indonesia mengikuti tax amnesty pada pertengahan tahun ini lantaran harus membayar tebusan sebesar 138 juta dollar AS.

Namun ke depannya, Garuda optimistis bisa menggenjot kinerjanya seiring dengan berbagai efisiensi dan strategi bisnis yang dijalankan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/08/061009126/tingkatkan-efisiensi-garuda-indonesia-negosiasi-harga-sewa-pesawat

Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke