Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Lirik Pengembangan Teknologi Penggerak Bitcoin

Teknologi penggerak bitcoin tersebut dikenal dengan istilah blockchain. Bentuknya merupakan suatu kumpulan buku catatan yang disebut dengan blok. Masing-masing blok itu dilindungi dengan sandi-sandi yang rumit.

"Bank sentral memandang (teknologi blockchain) dengan hati-hati. Ada peluang, tapi risikonya juga besar. Saat ini dalam stage melakukan stock taking, atau melihat apa yg bisa dilakukan dengan teknologi tersebut," ujar Eni saat ditemui usai seminar Transformasi Digital Dunia Keuangan, di Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Dia menambahkan, berbagai lembaga keuangan dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Sentral China (PBOC) sudah mulai melirik pengembangan teknologi blockchain.

"Kita juga sudah punya fintech office, mereka melakukan kajian dan pendalaman dulu karena ini (blockchain) adalah hal baru. Secara internal kami update dan membuat kajian. kami juga rutin membahas dan bekerja sama dengan OJK," ujarnya.

Sekadar diketahui, meski sering terafiliasi dengan bitcoin, blockchain merupakan suatu hal yang benar-benar berbeda. Bitcoin sendiri adalah salah satu produk yang dihasilkan menggunakan teknologi blockchain.

BI memiliki sikap yang jelas soal bitcoin atau cryptocurrency. Bank sentral Indonesia itu menyatakan bahwa mereka tidak mengakui transaksi keuangan menggunakan bitcoin karena sifatnya yang tidak terlacak dan rentan penyalahgunaan.

Selain itu, BI juga sedang menggodok peraturan mengenai teknologi finansial. Nantinya akan ada regulatory sandbox, yakni semacam perangkat agar teknologi finansial bisa diuji dan dilihat pengaruhnya ke masyarakat, sebelum benar-benar diterapkan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/09/153800126/bi-lirik-pengembangan-teknologi-penggerak-bitcoin

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke