Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

The Fed Kembali Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga

Anggota Federal Open Market Committee (FOMC) John Williams menyatakan, kenaikan suku bunga FFR pada Desember 2017 adalah kebijakan yang masuk akal.

"Saya merasa kebijakan kenaikan suku bunga akan meruncing tahun depan, sejalan dengan suku bunga acuan yang kembali secara gradual ke level normal sekitar 2,5 persen," ujar Williams seperti dikutip dari BBC, Jumat (10/11/2017).

(Baca: Rupiah Diprediksi Tidak Terpengaruh Kenaikan Suku Bunga The Fed)

Saat ini, target inti suku bunga FFR adalah 1 hingga 1,25 persen. Ini adalah level tertinggi sejak 2008, ketika para pemangku kebijakan memangkas suku bunga untuk mendorong pinjaman dan belanja sejak krisis finansial.

The Fed menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya pada Desember 2016 lalu. Kemudian, The Fed menyesuaikan suku bunga FFR pada Desember 2016, Maret 2017, dan Juni 2017.

Williams pun menuturkan, bank-bank sentra di seluruh dunia menghadapi permasalahan baru.

"Karena pergeseran fundamental pada demografi dan pertumbuhan yang lebih lambat, maka kondisi normal yang baru bagi suku bunga acuan adalah cenderung lebih rendah di masa depan ketimbang di masa lalu," ungkap Williams.

Hal ini tentu menjadi tantangan, bagaimana mengoperasikan kebijakan moneter secara efektif ketika kondisi normal yang baru adalah 2,5 hingga 3 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/10/123509126/the-fed-kembali-beri-sinyal-kenaikan-suku-bunga

Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke