Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pikul Beban Keuangan hingga Rp 19 Triliun, Pertamina Diminta Efisien

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menyatakan, beban keuangan itu disebabkan penugasan BBM Satu Harga dari pemerintah.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menjelaskan, beban keuangan Pertamina bukan karena kinerja yang merosot.

Namun, ia memandang Elia seakan ingin menegaskan kehilangan pendapatan Pertamina terjadi karena pemerintah enggan menaikkan harga jual premium RON 88 dan solar subsidi tetap.

"Pernyataan Elia tersebut sangatlah menyesatkan dan tidak pantas diucapkan seorang Dirut perusahaan BUMN," kata Yusri dalam pernyataannya, Minggu (12/11/2017).

Yusri juga menyoroti pandangan Elia yang menilai penyerahan delapan blok migas terminasi, termasuk Blok Mahakam, kepada Pertamina saat ini belum menghasilkan bagi perseroan.

Pernyataan tersebut, menurut Yusri, terkesan ingin menggiring opini bahwa beban penugasan BBM Satu Harga sejauh ini hanya membebani kinerja dan menggerus pendapatan Pertamina.

Contohnya, Blok ONWJ (Offshore North West Java) yang baru saja diperpanjang lagi hak operatornya oleh Kementerian ESDM kepada Pertamina, yang tercatat telah banyak menyumbang pemasukan bagi keuangan Pertamina selama ini.

Pertamina selama ini sudah banyak mengeluarkan uang untuk berinvestasi di sektor hulu di luar negeri, baik sebagai participacing interest saja dan ada juga sebagai operator seperti di blok Algeria Aljazair, blok Murfi di Malaysia, dan lainnya.

Namun, seluruh investasi yang jika ditotal sudah mencapai hampir 10 miliar dollar AS tersebut, menurut Yusri, ternyata tidak signifikan menopang kinerja keuangan Pertamina, baik dari sisi produksi maupun penerimaannya untuk menutupi biaya investasi.

Bahkan beberapa pembelian saham blok migas itu diduga bermasalah. Dari beberapa blok bermasalah itu, saat ini ada yang sudah masuk proses penyidikan dan ada yang masih di tahap penyelidikan oleh aparat hukum.

"Bisa jadi proses pembelian saham blok migas di luar negeri ini ikut menyumbang ketidakefisienan bagi Pertamina selama ini," ucap Yusri.

Ia memandang, banyaknya tahapan proses bisnis dari hulu hingga hilir di Pertamina yang tidak efisien juga mengakibatkan kinerja keuangan Pertamina tidak efisien.

Dengan kata lain, penilaian bahwa beban keuangan Pertamina berawal dari penugasan BBM Satu Harga dan subsidi solar tetap menjadi sangat prematur.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/12/220359126/pikul-beban-keuangan-hingga-rp-19-triliun-pertamina-diminta-efisien

Terkini Lainnya

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan Soal Pentertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan Soal Pentertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke