Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tol Becakayu Dijual, Siapa Peminatnya?

Saat ini, perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan investor. Lalu siapakah investor yang berminat membeli tol Becakayu ini?

Direktur Keuangan WSKT Tunggul Rajagukguk mengatakan, pihaknya sedang melakukan penjajakan secara langsung untuk penjualan saham tol becakayu dengan investor lokal.

"Penjualannya ini memakai mekanisme one on one, sekarang negosiasi masih terus berjalan dengan investor lokal," ucap Tunggul, Rabu (8/11/2017).

Tunggul tidak bersedia menyebutkan target perusahaan dari penjualan tol Becakayu, karena masih dalam proses negosiasi.

Sebelumnya, Direktur Utama Waskita, Muhammad Cholid menyebutkan, pihaknya membidik dana Rp 10 triliun dari penjualan tiga ruas tol lewat skema one on one yaitu Becakayu, Kayu Agung-Palembang-Betung, dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.

Sementara itu Astra Infra disebut-sebut sebagai salah satu perusahaan infrastruktur yang mengaku tertarik untuk mengambil alih tol Becakayu jika tawarannya menarik. Namun, Direktur Utama Astra Infra Wiwiek DS menyebut, hingga kini pihaknya belum menerima penawaran dari Waskita.

"Kami berminat aja, tetapi tergantung penawarannya. Karena kalau mau investasi seperti pacaran, kalau cocok lanjut. Tapi memang sampai sekarang belum ditawarkan ke kami," kata Wiwiek pada Kontan.co.id.

Saat ditanya apakah salah satu ruas tol yang diincar tersebut adalah Becakayu, Direktur Utama META Muhammad Ramdani Basri, tidak membantah maupun mengiyakan. Dia hanya mengatakan, pihaknya akan membuka diri untuk berinvestasi di jalan tol yang sudah jadi maupun yang baru akan ditenderkan. "Kalau peluang bisnisnya bagus kami terbuka baik brownfield atau greenfield," sebutnya.

META akan semakin agresif ekspansi bisnis tol setelah resmi dikendalikan oleh Metro Pasific Investment Corporation (MPIC) lewat anak usahanya PT Metro Pasifik Tolways Indonesia. Perusahaan asal Filipina itu telah mengakuisisi 43,32 persen saham META sehingga kepemilikannya saat ini menjadi 47,08 persen. MPIC ini merupakan anak usaha dari Salim Group.

META akan menyiapkan sekitar Rp 9 triliun-Rp 10 triliun untuk pengembangan bisnis di jalan bebas hambatan hingga 2018. Sekitar Rp 2,5 triliun akan dipakai untuk menggarap proyek Tol Layang AP. Pettarani yaitu penambahan lingkup dari tol Ujung Pandang Seksi III milik perusahaan.

Sementara sisanya akan digunakan META untuk mengincar sekitar 4 ruas jalan tol tahun 2018. Dua diantaranya ada di Jabodetabek dan dua lagi ada di luar Pulau Jawa.

Sekedar informasi saja, Tol Becakayu dikelola oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang sahamnya dimiliki oleh WTR sebesar 98,97 persen dan 1,03 persen digenggam PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Tol ini terdiri dari dua seksi dengan total panjang mencapai 21,5 km. Seksi I dari Jakasampurna-Kampung Melayu 11,5 km dibagi tiha bagian lagi yaitu IA, IB dan IC. Seksi II dari Jaka Sampurna- Duren Jaya sepanjang 10 km. Seksi 1B dan 1 C tol Becakayu yang melintang dari Cipinang-Jakasampurna sepanjang 8,2 kilometer (km) telah beroperasi pada awal November 2017 lalu. (Kontan/Dina Mirayanti Hutauruk)

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Akan dijual Waskita, siapa berminat tol Becakayu?

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/13/081727226/tol-becakayu-dijual-siapa-peminatnya

Terkini Lainnya

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke