Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Dalih Pemerintah Hapus Listrik di Bawah 4.400 VA

Menurut dia, daya listrik merupakan salah satu modal untuk melakukan produksi. Justru dengan daya yang besar, konsumen bisa memanfaatkan untuk keperluan modal tersebut.

"Jangan hanya sebagai untuk memenuhi kebutuhan nyalain lampu. Tapi kan (listrik) sebenarnya untuk alat produksi," ujarnya saat ditemui usai Indonesia Chine Energy Forum (ICEF), Senin (13/11/2017).

(Baca: Pemerintah Akan Hapus Golongan Listrik 900 VA hingga 2.200 VA)

"Apalagi di era Internet bisa untuk segalanya, maka ini bisa diapakai bisnis dari rumah. Jadi itu yang bisa dipakai memasak kue dan dipasarkan. Untuk meningkatkan (produktivitas) itu sebenarnya," imbuhnya.

Andy mengatakam masyarakat tidak perlu khawatir soal rencana penyederhanaan golongan tarif listrik tersebut. Pasalnya tidak akan ada kenaikan apapun dalam tarif dasarnya.

"Pengguna listrik subsidi masih akan mendapatkan yang disubsidi. Tidak ada kenaikan tarif. Abodemen juga tidak naik, karena itu kan ditentukan tarif dan tarif ini tidak naik," pungkasnya.

Selain itu skema penyederhanaan golongan tarif listrik sendiri masih dalam pembahasan dengan PLN. Sekarang masih belum jelas kapan pembahasan itu selesai dan bagaimaba kepastian skema yang akan digunakan.

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan rencana untuk menyederhanakan golongan tarif listrik di bawah 4.400 VA. Penyederhanaan itu berdampak dihapusnya listrik golongan tarif 900 VA (tanpa subsidi), 1.300 VA, 2.200 VA dan 3.300 VA.

Golongan tarif listrik tersebut akan dinaikkan menjadi menjadi 4.400 VA. Sedangkan golongan tarif 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA. Sementara itu, golongan tarif 13.000 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/13/171000026/ini-dalih-pemerintah-hapus-listrik-di-bawah-4.400-va

Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke