Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Ditutup Melemah

Investor khawatir mengenai potensi perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian reformasi pajak di Negeri Paman Sam.

Mengutip CNBC, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir turun 30,23 poin atau 0,13 persen ke level 23.409,47. Koreksi indeks terutama dipicu saham General Electric yang melorot 5,9 persen ke level terendah sejak 2011.

Bahkan, dua hari terakhir, harga sahamnya sudah tumbang lebih dari 12 persen. Pasalnya, perusahaan mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran dan mengurangi dividen hingga 50 persen.

Pelaku pasar kecewa dengan apa yang disampaikan GE. CEO General Electric, John Flannery mengatakan tak terkejut dengan reaksi investor menjual saham, karena perusahaan mengecewakan investor.

Senada, indeks S&P 500 ditutup melemah 5,97 poin atau 0,23 persen menjadi 2.578,87 poin. Lalu, Nasdaq turun 19,72 poin atau 0,29 persen di 6.737,87.

Pasar saham juga terimbas data ekonomi China yang mengecewakan. Selasa malam, Tiongok merilis data penjualan eceran, produksi industri dan pertumbuhan aset investasi tetap, yang meleset dari ekspektasi pasar. Ini menimbulkan kekhawatiran terkait ekonomi global.

"Reaksi ini tidak terlalu aneh mengingat kita mendekati level tertinggi sepanjang masa. Kita memiliki pertumbuhan ekonomi global yang disinkronkan dan China bagian yang sangat penting. Jika ada kemunduran di sana, itu akan meluas ke pasar global," kata Art Hogan, Kepala strategi pasar di Wunderlich Securities, seperti dilansir CNBC, Rabu. 

Investor juga semakin khawatir apakah anggota parlemen dari Partai Republik akan meloloskan rencana reformasi pajak di akhir tahun ini. Pekan lalu, Senat mengumumkan sebuah nota pajak yang akan menunda pemotongan tarif pajak perusahaan hingga 2019. Sementara, DPR akan memberikan suaranya pada pekan ini.

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Bursa Wall Street akhirnya tumbang

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/15/071706826/wall-street-ditutup-melemah

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke