Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bhinneka Lirik Bisnis Perhotelan

Seperti yang disampaikan The Nielsen Company dalam rilisnya: “Indonesia Macroeconomy & FMCG Update” akhir Oktober lalu, konsumen Indonesia secara umum telah mengalami pergeseran perilaku dalam menentukan prioritas belanja. Salah satu poin utamanya adalah terkait keputusan atau prioritas dalam berbelanja.

Dalam hal mempergunakan uang yang dimiliki, konsumen kian terfokus pada tiga sektor: kebutuhan dasar keseharian (terutama pangan), kebutuhan masa depan (terutama pendidikan), serta kebutuhan berbasis pengalaman dan kesenangan (terutama gaya hidup dan rekreasi). Peningkatan rata-rata untuk ketiga sektor tersebut mencapai 12 persen dibanding tahun lalu.

Bhinneka (dahulu dikenal sebagai Bhinneka.Com) menangkap dan memaksimalkan peluang ini. Bhinneka juga melayani lini business-to-business (B2B). Salah satu fokus Bhinneka adalah menjaga dan melakukan percepatan pertumbuhan klien korporasi di sektor-sektor yang belum terlalu terjaring sebelumnya, dan di akhir 2017 ini, Bhinneka mulai melirik sektor perhotelan.

Director of Corporate Sales Bhinneka, Heriyadi mengatakan Bhinneka melihat potensi besar di sektor perhotelan. Dibuktikan dengan peningkatan kebutuhan dari pelaku bisnis di bidang hospitality yang tercatat konsisten dan cukup signifikan, khususnya sepanjang tahun 2017.

Selain menjadi penyedia semua kebutuhan pengadaan bisnis bagi para klien existing, Bhinneka pun terus aktif melakukan kegiatan agar bisa dikenal lebih luas. Salah satunya dengan menggelar “Smart Solution Day” di Bali, yang telah dikenal sebagai sentra bisnis pariwisata Tanah Air, pada 23 November 2017 mendatang.

Telah diketahui bersama, kini tengah terjadi ledakan bisnis perhotelan di beberapa kota besar di Indonesia. Selain di Bali, yang sebagian besar Penghasilan Asli Daerahnya (PAD) disumbang oleh sektor tersebut, disusul pula Bandung, Yogyakarta, Lombok, beberapa kawasan di Sumatera, bahkan hingga ke Papua dengan Raja Ampatnya. Sehingga pengelolaan sistem terkait IT diharapkan bisa menggawangi pelaku bisnis dalam operasionalnya.

Ledakan bisnis perhotelan ini pula tercermin dari pertumbuhan jumlah klien B2B Bhinneka. Sepanjang 2017, mitra bisnis Bhinneka telah meningkat sebesar 70 persem dan bukan mustahil angka ini akan semakin meningkat sesuai dengan gambaran dari The Nielsen Company di atas.

Sementara itu, peningkatan jumlah mitra bisnis Bhinneka dari sektor perhotelan juga sejalan dengan pertumbuhan penyerapan produk. Demi kebutuhan operasional bisnis, terjadi dongkrakan angka pemasaran produk-produk terkait. Mulai dari Server, komputer (Desktop PC, 2-in-1 PC, Mini PC, dan laptop), tablet yang menjadi perpanjangan peranti dalam melayani tamu, dan sebagainya.

“Sesuai dengan kebutuhan di masing-masing sektor, angka serapan untuk produk-produk terkait sangat signifikan," tambah Heriyadi melalui rilis yang diterima Kompas.com.

Semua layanan kemitraan ini, bisa diakses para pelaku bisnis dengan mudah. Semudah membuka laman B2B Bhinneka (bisnis.bhinneka.com), untuk semua keperluan. Termasuk pembelanjaan korporasi yang dilakukan sendiri secara online, konsultasi dengan para Business Consultants di Bhinneka, dan sebagainya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/16/173000226/bhinneka-lirik-bisnis-perhotelan

Terkini Lainnya

PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

Whats New
Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Whats New
Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Whats New
Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Whats New
IHSG Akhir Pekan Berakhir 'Hijau', Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

IHSG Akhir Pekan Berakhir "Hijau", Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

Whats New
Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Whats New
Pembagian 'Rice Cooker' Gratis Ditargetkan Rampung Januari 2024

Pembagian "Rice Cooker" Gratis Ditargetkan Rampung Januari 2024

Whats New
Menguatkan Pertumbuhan dengan Teknik Penjualan Konsultatif (Bagian IV)

Menguatkan Pertumbuhan dengan Teknik Penjualan Konsultatif (Bagian IV)

Whats New
Pentingnya Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi untuk Jaga Hak Anggota

Pentingnya Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi untuk Jaga Hak Anggota

Whats New
Tampung Usul Moeldoko, Operator Kereta Cepat Terbuka Bahas Kerja Sama

Tampung Usul Moeldoko, Operator Kereta Cepat Terbuka Bahas Kerja Sama

Whats New
Daya Beli Susut, Ekonomi Jepang Turun 2,9 Persen pada Kuartal III-2023

Daya Beli Susut, Ekonomi Jepang Turun 2,9 Persen pada Kuartal III-2023

Whats New
Di COP28 Dubai, Petrokimia Gresik Paparkan Strategi Tekan Emisi Karbon

Di COP28 Dubai, Petrokimia Gresik Paparkan Strategi Tekan Emisi Karbon

Whats New
Pupuk Indonesia Akan Sempurnakan i-Pubers untuk Distribusi Pupuk Subsidi

Pupuk Indonesia Akan Sempurnakan i-Pubers untuk Distribusi Pupuk Subsidi

Whats New
Gantikan Hendri Mulya Syam, Nugroho Jadi Dirut Telkomsel

Gantikan Hendri Mulya Syam, Nugroho Jadi Dirut Telkomsel

Whats New
TOBA Bidik Ekspansi Bisnis ke Manajemen Pengolahan Limbah Berskala Regional

TOBA Bidik Ekspansi Bisnis ke Manajemen Pengolahan Limbah Berskala Regional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke