Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tertekan Sektor Energi Terbarukan, Siemens Akan PHK 6.900 Karyawan

Diwartakan CNN Money, Jumat (17/11/2017), sebagian besar pekerjaan yang akan terdampak adalah unit bisnis Siemens yang menangani turbin dan layanan kepada perusahaan terkait minyak dan gas.

Menurut pihak Siemens, pemangkasan ini penting dilakukan lantaran ada peningkatan persaingan dari pasar listrik energi terbarukan.

"Industri pembangkit mengalami disrupsi dengan cakupan dan kecepatan yang tidak terduga. Sektor energi terbarukan membuat pembangkit dalam bentuk lainnya mengalami tekanan," ujar Lisa Davis, salah satu anggota pimpinan Siemens.

Divisi lain di Siemens yang memberikan layanan berupa motor elektrik besar dan generator kepada perusahaan tambang, produsen baja, dan galangan kapal juga akan dipangkas jumlah karyawannya.

Secara keseluruhan, pemangkasan karyawan kali ini mencakup hampir 2 persen dari jumlah karyawan Siemens di seluruh dunia.

Siemens saat ini memiliki setidaknya 370.000 orang karyawan. Sekitar separuh dari jumlah karyawan yang akan dirumahkan adalah di Jerman, di mana beberapa lokasi produksi akan tutup.

Di AS, sebanyak 1.800 orang karyawan akan terdampak sejalan dengan konsolidasi fasilitas produksi dan fungsi administrasi.

Namun demikian, saat ini Siemens juga memiliki 3.200 posisi pekerjaan yang lowong dan berharap para karyawan yang terdampak dapat dipindahkan ke posisi ini.

Pada saat yang sama pun, bisnis yang dikendalikan Siemens di Spanyol, Siemens Gamesa, juga menyatakan bakal memangkas 6.000 karyawan atau sekitar 23 persen dari jumlah karyawan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/17/123000826/tertekan-sektor-energi-terbarukan-siemens-akan-phk-6.900-karyawan

Terkini Lainnya

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

Whats New
Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke