Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belanda Bina Peternak Sapi Garut dan Kuningan

Misalnya soal air. Beberapa petani masih memberikan air dalam bentuk ember. Hal ini membuat sapi hanya minum dalam waktu tertentu. Padahal sapi membutuhkan minum kapanpun, sehingga perlu dibuat semacam bak di kandangnya.

Begitupun dalam pemberian pakan. Banyak peternak menganggap rata seluruh sapi. Padahal perlakuan terhadap sapi yang sedang hamil, baru melahirkan, anak sapi, jumlahnya tentu berbeda.

Perlakuan tidak tepat ini, membuat produktivitas sapi itu tidak maksimal. Karena itulah, Belanda memberikan bantuan berupa pendampingan dan pembinaan kepada peternak di Jawa Barat melalui program Difslive (Indonesia-Dutch Programme on Food Security, Poultry & Dairy Sector).

“Pendampingan dan pembinaan dilakukan kepada 18 orang peternak dari Kabupaten Garut dan Kuningan,” ujar Ruminant Specialist & Dairy Project Manager PT Trouw Nutrition Amin Sutiarto kepada Kompas.com, Jumat (17/11/2017).

Amin menyebutkan, Garut dan Kuningan terpilih karena koperasi di dua daerah tersebut dinilai mumpuni dalam pengelolaannya. Sehingga dia berharap ketika program berakhir, pembinaan dapat terus berlanjut.

“Itulah mengapa kami transfer teknologi kepada pendamping di Garut dan Kuningan. Jadi setelah kerja sama ini berakhir, mereka bisa terus melakukan pembinaan,” ungkapnya.

Dia mengatakan, Difslive bertumpu pada sinergi akademisi, swasta, dan pemerintah. Selama tiga tahun ini, peternak diberikan pengetahuan terkait pakan tinggi nutrisi, berupa tanaman jagung, indigofera, dan rumput gajah.

Peternak juga diajarkan melakukan pembibitan, perawatan, hingga pengolahan bahan pakan sehingga mereka mulai meninggalkan bahan pakan yang rendah nutrisi dan sukar didapat, seperti jerami dan rerumputan liar.

Selama tiga tahun, program tersebut telah membuah hasil. Perahan susu peternak meningkat cepat, dan perbaikan manajemen peternakan yang cukup efisien.

“Dari kasus KPGS Cikajang, saat ini setiap ekor sapi perah berhasil menghasilkan 14,6 liter per hari dari sebelumnya hanya sekitar 11,9 liter. Sedangkan KPSP Saluyu (Kuningan), peternak mampu memerah hingga 14,7 liter per sapi per hari dari sebelumnya hanya 11,2 liter,” ucapnya.

Kemudian ada peningkatan fertilitas sapi, dari mulai masa birahi yang mencapai 150 hari, menjadi 60 hari dan juga tingkat produktivitas kandungan tiga hingga empat ekor dari 10 ekor meningkat hingga enam sampai delapan ekor sapi.

Namun semua program ini tidak akan berhasil tanpa peran aktif masyarakat. “Mereka semangat loh. Malah ada yang langsung ingin merenovasi kandang sapi dengan uang sendiri,” tuturnya.

Sementara Kepada Subdit Bahan Pakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Kementerian Pertanian Tri Astuti Handayani mengatakan, program penguatan pakan ini bisa menekan biaya produksi hingga 30 persen. Namun kuantitas susu meningkat 20 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/17/154100726/belanda-bina-peternak-sapi-garut-dan-kuningan

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke