Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengunjungi Rumah Sakit Apung Swasta Pertama di Indonesia

Warga yang tinggal di pulau-pulau besar di Nusantara bisa saja mudah menjangkau layanan kesehatan dan rumah sakit. Namun, bagaimana dengan warga yang tinggal di kawasan-kawasan terpencil maupun pulau-pulau terluar?

Faktanya kini masih banyak warga-warga yang tinggal di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau tersebut tak memperoleh akses terhadap layanan kesehatan dan memadai. Hal ini yang mendasari dr Lie Dharawan mendirikan yayasan dan gerakana doctorSHARE.

Lie melalui yayasan yang didirikannya tersebut bahkan memiliki rumah sakit apung awasta pertama di Indonesia, yang bernama RSA dr Lie Dharmawan. Rumah sakit apung ini memberikan layanan kesehatan hingga pembedahan secara cuma-cuma kepada warga yang kurang mampu dan berada di pulau-pulau terluar maupun kawasan terpencil Indonesia.

"Rumah sakit apung ini adalah yang terkecil di dunia, tapi spirit (semangat) luar biasa," kata dr Lie pada acara Festival Kesehatan Astra di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (19/11/2017).

Pria yang lahir di Padang, 16 April 71 tahun silam ini menuturkan, sebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak semua masyarakat memiliki akses yang sama untuk memperoleh layanan dan penanganan kesehatan. Pun kondisi Indonesia adalah terdiri dari belasan ribu pulau.

"Negara kita adalah negara kepulauan, yang terbaik (untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan) adalah dengan kapal," ucapnya.

Kompas.com berkesempatan untuk mengunjungi RSA dr Lie Dharmawan yang tengah sandar di Pantai Losari, Makassar. Kapal tersebut tidak besar, panjangnya hanya sekitar 23 meter, tonase kotor 114 GT, serta tonase bersih 35 NT.

Kapal tersebut dibangun pada tahun 2008 silam. Bahan utama kapal adalah kayu.

Mereka yang tidak mengetahui atau belum pernah melihat, tidak akan menyangka bahwa kapal ini adalah rumah sakit terapung yang bahkan bisa melayani operasi di lambung kapal. Kapal tersebut, menurut informasi yang dihimpun, dulunya adalah kapal barang yang dibeli dr Lie di Palembang, Sumatra Selatan.

Kapal ini terdiri dari tiga level, yakni level dek, level B1, dan B2. Level dek terdiri dari ruang kemudi, kamar kapten, ruang jurumudi, ruang oiler, dan ruang mualim.

Sementara itu, level B1 terdiri dari kamar bedah, ruang dokter, ruang resusitasi 1 dan 2, ruang sterilisasi, toilet, dan dapur. Adapun level B2 terdiri dari kamar mesin, ruang USG dan rontgen, ruang laboratorium, ruang dokter, ruang pasien, kamar gelap, dan gudang.

Kala masuk ke ruang bedah, ternyata tengah dilakukan operasi minor terhadap seorang pasien laki-laki. Pasien tersebut memiliki benjolan di tangan kirinya.

Kemudian, di ruang USG dan rontgen juga terdapat seorang pasien yang tengah menerima perawatan. Seorang dokter relawan doctorSHARE bernama dr Posti Siswati menjelaskan, beragam tindakan operasi, baik mayor (besar) maupun minor (kecil), pernah dilakukan di rumah sakit apung itu.

Mneudur dia, dalam sekali tugas, ada belasan dokter yang ada di dalam kapal tersebut. Sekali berlayar untuk menjalankan tugas kemanusiaan di kapal tersebut dapat memakan waktu 10 hari.

Posti sendiri sudah pernah menjalani 8 tugas berlayar dengan RSA dr Lie Dharmawan. Ia menyebut antara lain ke Sumba Barat, Halmahera, Pulau Doi di Maluku Utara, dan beragam pulau lain di kawasan Indonesia Timur.

Sebuah pengalaman yang luar biasa dapat mengunjungi kapal yang membawa misi sangat baik dan luhur tersebut. Terbayang rasanya menjalankan misi kemanusiaan di tengah kondisi laut yang tak bersahabat.

Dengan mengetahui bahwa masih banyak sesama warga Indonesia yang belum bisa mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan maupun tindakan medis, ada baiknya syukur terus dipanjatkan. Tak lupa, bantulah sesama sebisa mungkin.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/20/065732626/mengunjungi-rumah-sakit-apung-swasta-pertama-di-indonesia

Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke