Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harvard Masih Jadi Kampus Terkaya di Dunia

Mengutip Bloomberg, Senin (20/11/2017), pada peringkat kedua adalah Yale University, yang mencatat kenaikan dana sumbangan sebesar 20 persen menjadi 27,2 miliar dollar AS. Adapun pada peringkat ketiga adalah Standfor University, yang mencatat pertumbuhan dana sumbangan 40 persen menjadi 24,8 miliar dollar AS.

Namun demikian, selama satu dekade terakhir, pertumbuhan dana sumbangan yang diterima Harvard kurang dari 2 persen. Sementara, kedua pesaingnya tersebut terus mencatatkan peningkatan perolehan dana sumbangan secara signifikan.

Dalam 10 tahun terakhir hingga 30 Juni 2017, rata-rata imbal hasil investasi dana sumbangan yang diterima Harvard hanya 4,4 persen. Ini di bawah rata-rata yang diterima sejumlah kampus bergengsi lainnya di AS.

Stanford mencatat rata-rata imbal hasil investasi dana sumbangan mencapai 5,8 persen. Adapun Yale 6,6 persen.

Harvard menggunakan sekitar 5 persen dana sumbangannya untuk subsidi kampus setiap tahun. Ini sejalan dengan praktik yang dilakukan universitas-universitas lainnya.

Secara tradisional, dana sumbangan memang digunakan untuk mendorong kualitas universitas. Di samping itu, dana sumbangan juga digunakan untuk subsidi bantuan finansial dan operasional akademik.

Semakin kaya sebuah universitas, maka semakin banyak dana yang digunakan untuk beasiswa dan meningkatkan kualitas fakultas. Tahun lalu, Harvard menggunakan dana sumbangan mencapai 1,8 miliar dollar AS untuk keperluan tersebut.

Harvard pun menerima dana hadiah sebesar 6,2 miliar dollar AS selama kurun waktu 2008-2016. Sementara itu, Stanford menerima 7,3 miliar dollar AS.

Memiliki dana yang besar seperti itu juga dapat menarik lebih banyak mahasiswa dengan lebih baik. Dana tersebut dapat digunakan untuk membangun lebih banyak fasilitas dan memberikan lebih banyak beasiswa.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/20/130300426/harvard-masih-jadi-kampus-terkaya-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke