Penutupan ini menyusul beberapa gerai ritel modern milik Matahari yang telah ditutup pada tahun ini karena tidak mencapai target penjualan perseroan.
(Baca: Dua Gerai Ditutup, Bisnis Matahari Mulai Meredup?)
Richard Gibson, CEO dan Vice President Director Matahari mengatakan, penutupan dua gerai tersebut disebabkan oleh tidak diperpanjangnya masa sewa yang telah habis.
"Dua gerai yang masa sewanya berakhir Mal Taman Anggrek Jakarta dan Lombok City Center tidak diperpanjang, kami akan memiliki total sejumlah 155 gerai di akhir tahun," ujar Richard melalui pernyataan resmi Selasa (21/11/2017).
Meski demikian, Matahari tetap membuka tiga gerai baru di Sumatera Selatan dan Surabaya, Jawa Timur.
"Dua derai department store akan dibuka di kota-kota yang baru bagi kami, memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan berbagai pilihan produk merchandise kami di dua pasar yang baru," tambahnya.
Sedangkan satu gerai di Surabaya, perseroan akan membuka gerai khusus bagi merek Nevada di Pakuwon Mal, Surabaya.
"Gerai Nevada di Surabaya menindaklanjuti hasil tes kami yang sukses di pasar Jakarta, dimana kami memperagakan merek Nevada dengan situasi perbelanjaannya yang khas," ungkapnya.
Richard mengatakan, strategi ini ditempuh perseroan guna menjaga kinerja perseroan ditengah penurunan pasar yang saat ini terjadi.
"Kami melihat penurunan pasar yang saat ini terjadi sebagai kesempatan bagi pemain yang kuat seperti kami untuk meningkatkan pangsa pasar, dan akan memiliki posisi yang kuat untuk pertumbuhan pada saat pasar meningkat," pungkasnya.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/21/162030126/matahari-department-store-tutup-gerai-di-taman-anggrek-dan-lombok