Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Kita Tua Sebelum Kaya

Pemerintah melalui lembaga dan kementerian terkait menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2017 sebesar 5,2 persen, lalu target untuk tahun 2018 sebesar 5,4 persen.

"Indonesia enggak bisa di 5 persen terus, karena pada 2050, entah di bawah pemerintahan siapa, ada risiko kalau tumbuhnya hanya 5 persen itu kita akan tua sebelum kaya," kata Chatib usai menghadiri acara DBS Bank Indonesia di Hotel Mulia, Selasa (21/11/2017).

Chatib menjelaskan, maksud dari tua sebelum kaya adalah mengenai beban populasi yang didominasi oleh orang-orang yang sudah tua namun belum memiliki kondisi finansial yang mumpuni.

Dampaknya, akan merembet ke beberapa hal yang berujung pada beban fiskal yang makin lama semakin membesar.

Beban fiskal yang disebabkan populasi tua itu sudah melewati umur produktif sehingga kemungkinan besar mereka sudah tidak bekerja.

Jika tidak bekerja namun masih hidup, maka urusan kesehatan seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tetap jadi tanggungan negara, sementara kumpulan orang tersebut diperkirakan juga tidak akan bayar pajak lagi.

"Tua sebelum kaya itu terjadi dengan orang di Jepang, Korea, Australia, dan banyak negara sekarang. Tapi bedanya, ketika mereka masuk aging population, pendapatan per kapitanya sudah 40.000. Sedangkan Indonesia, kalau growth 5 sampai 6 persen, 2050 pendapatan per kapita baru 20.000, jadi growth harus dipercepat," tutur Chatib.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/21/202444126/mantan-menkeu-pertumbuhan-ekonomi-5-persen-kita-tua-sebelum-kaya

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke