Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebanyak 56.333 Petani Kendal Terima Kartu Tani

Mirna, mengatakan kartu tani bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi. Sehingga petani lebih irit, karena harga pupuk subsidi lebih murah kalau dibandingkan harga pupuk yang dijual di pasaran umum.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, baik pusat maupun provinsi, yang telah membantu para petani Kendal,” kata Mirna.

Sementara itu, kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Diyahning Budiarti, menambahkan jumlah petani di Kabupaten Kendal, semuanya ada sekitar 57.825 orang. Namun yang mendapat kartu tani, baru 56.333 orang.

“ Sisanya menunggu verifikasi, dan nantinya akan dapat juga, “ ujarnya.

Tujuan diberikannya kartu tani, kata Diyahning, untuk meningkatkan produktifitas hasil tani dan menyejahterakan petani.

“Karena harga pupuk subsidi, lebih murah kalau dibandingkan dengan harga pupuk umum, “ katanya.

Menurut Diyahning, jumlah pupuk subsidi yang diberikan petani Kendal, pertahunnya untuk jenis urea sebanyak 27.500 ton, SP 36 ada 5.200 ton, ZA 8.400 ton, MPK 13.500 ton, dan organik sebanyak 5.000 ton.

“Kalau luas tanah pertanian 25.989 hektar . Tapi itu data sebelum ada jalan tol, dan kawasan industri Kendal. Jadi kemungkinan berkurang. Kami masih mendata ulang, “ jelasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/21/223500526/sebanyak-56.333-petani-kendal-terima-kartu-tani-

Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke