Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saham Adhi Karya Anjlok 7,8 Persen karena KAI Tak Jadi Investor LRT?

Berdasarkan data RTI, saham ADHI ditutup dengan penurunan 7,8 persen menjadi Rp 2.010. Padahal, di sepanjang sesi pertama, saham ADHI bergerak stabil di zona hijau.

Mengutip Kontan.co.id, kamis (23/11/2017), anjloknya saham ADHI disinyalir lantaran beredarnya surat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara tertanggal 20 November 2017 di kalangan pelaku pasar.

Surat yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan RI dan Menteri Keuangan RI tersebut mengangkat perihal pembangunan prasarana kereta api ringan atawa light rail transit (LRT) Jabodebek.

Dalam surat tersebut tertulis kementerian BUMN mengusulkan bahwa PT KAI tak menjadi penyelenggara pendanaan atau investor dari pembangunan prasarana LRT Jabodetabek. "Namun hanya menjadi operator," kata Rini Soemarno, Menteri BUMN dalam surat yang beredar di publik tersebut.

Hal yang menjadi pertimbangan dari kementerian BUMN adalah sesuai dengan hasil rapat koordinasi kementerian bidang kemaritiman pada 3 November lalu soal membengkaknya dana LRT menjadi Rp 31,8 triliun dari semula Rp 26,7 triliun.

Dengan adanya hal tersebut, kesimpulan sementara, jika PT KAI tidak lagi menjadi penanggung dana, maka beban ADHI akan semakin berat.

Sebelumnya, skema pendanaan proyek LRT berasal dari sejumlah sumber, yakni Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 9 triliun, terdiri dari PMN kepada PT ADHI Karya sebesar Rp 3,4 triliun dan PMN kepada PT KAI sebesar Rp 5,6 triliun.

Sisanya pendanaan didapatkan dari sindikasi perbankan sebanyak Rp 18 triliun. Pemerintah juga menetapkan bunga kredit untuk pembiayaan komersial dari perbankan yakni 7 persen per tahun.

Sampai berita ini diturunkan, pihak ADHI karya belum berhasil dihubungi.

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Rumor dana LRT bikin saham ADHI anjlok nyaris 8%

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/23/185041826/saham-adhi-karya-anjlok-78-persen-karena-kai-tak-jadi-investor-lrt

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke