Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Cara Menjaga Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman

KOMPAS.com - Benar kata pemeo bahwa urusan makanan dan perut memang tak ada matinya. Mari menyimak data terkini dari laman bps.go.id ihwal pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia.

Per 2011, misalnya. Industri makanan dan minuman mencatatkan angka pertumbuhan 10,98 persen. Kemudian, berturut-turut 19,33 persen pada 2012,  4,07 persen pada 2013,  9,49 persen pada 2014, 7,54 persen pada 2015, dan 8,46 persen pada 2016.  

Angka pertumbuhan industri makanan dan minuman ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan industri pengolahan non-migas yang rata-rata angka pertumbuhannya hanya 5,83 persen dan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada level angka 5 persen. Pengembangan industri ini patut lebih didorong karena bisa menjadi alat pemerataan, mengingat banyak melibatkan industri kecil dan menengah di sektor ini hingga ke daerah-daerah.

Sementara itu, menurut data dari laman perindustrian.go.id, sektor makanan dan minuman mendominasi penyerapan tenaga kerja bidang industri, yakni sebanyak 3,3 juta orang atau sebesar 21,34 persen dari 16,6 juta tenaga kerja di bidang industri.

Lantas, kontribusi tenaga kerja sektor industri didominasi oleh industri makanan sebanyak 3.316.186 orang atau sebesar 21,34 persen hingga minggu pertama November 2017.

Menggiurkannya bisnis makanan dan minuman itu sejatinya sudah ditangkap peluangnya oleh Gobel Group. Bahkan, sejak 1977, tutur Chairman & Shareholder Gobel Group Rachmat Gobel dalam peluncuran produk makanan -minuman premium asal Jepang Chateraise hari ini, pihaknya sudah mendirikan PT Gobel Dharma Sarana Karya yang memproduksi makanan katering skala besar untuk pabrik, rumah sakit, perusahaan pengeboran minyak, dan usaha lainnya. Hingga kini, perusahaan ini mampu menyediakan 65.000 porsi makanan per hari.

Farm factory

Menurut rilis yang diterima Kompas.com, hari ini, Chateraise berkolaborasi dengan Gobel Group membuka toko pertama di Indonesia. Lokasinya ada di Senayan City Shopping Mall, Jakarta Selatan. Sebelumnya, perusahaan asal Jepang ini, pada September 2016, meneken bersama Gobel Group telah menjalin kerja sama dengan mendirikan Perusahaan Joint Venture bernama PT. Chateraise Gobel Indonesia.

Chateraise telah menekuni usaha industri makanan-minuman sejak 1954. Perusahaan ini memiliki kekuatan di bidang riset dan inovasi teknologi, serta memiliki komitmen tinggi untuk pemakaian bahan-bahan makanan dengan konsep Farm Factory. Pada konsep ini, Chateraise menggunakan susu segar dan telur premium dari Provinsi Yamanashi dan air yang berasal dari mata air alami Hakushu di kaki Gunung Fuji.

Sampai saat ini Chateraise telah membuka toko di berbagai negara seperti Singapura (21 toko), Taiwan (4), Malaysia (4) Hong Kong (13), Korea (2), serta di UEA dan Thailand masing-masing satu toko. Chateraise juga berencana untuk membuka sekitar 50 toko lagi di berbagai negara.

Seperti toko lainnya di berbagai negara, toko di Indonesia akan menjual sekitar 50 jenis makanan seperti cake, gift, double choux cream (kue sus), legendary fresh cream shortcake, baked cake, kue kering sampai kue Jepang. Produk makanan Chateraise diimpor langsung dari pabriknya di Jepang dengan menjaga kualitas bahan-bahan tersebut dan dijajakan dengan  harga yang terjangkau.

Pada tahap berikutnya, produsen Jepang ini akan memberdayakan bahan baku  makanan  dari Indonesia seperti buah-buahan, kakao, dan lain-lain. Perusahaan ini menjamin adanya dukungan riset dan inovasi teknologi, serta pembinaan kepada para petani agar diperoleh kualitas dengan standar tinggi.  

“Produsen makanan Jepang ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara. Nilai tambah lainnya yang sangat berarti adalah diharapkan bahan baku makanan di dalam negeri dapat meningkat kualitas produksinya, karena  mendapat dukungan pembinaan, riset dan inovasi teknologi dari produsen Jepang,” kata Rachmat Gobel.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/24/153929226/begini-cara-menjaga-pertumbuhan-industri-makanan-dan-minuman

Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke