Dampak yang bisa dirasakan untuk jangka panjang adalah masalah lapangan pekerjaan di bidang perhotelan dan sektor terkait.
"Ada potensi kehilangan pajak, persaingan yang tidak adil, dan ke depan ada kekhawatiran kehilangan lapangan pekerjaan," kata Hariyadi saat menjadi pembicara dalam CORE Economic Outlook 2018 di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2017).
Airbnb merupakan situs asal Amerika Serikat yang memungkinkan konsumen yang menggunakan jasa tersebut untuk menyewa kamar, ruangan, hingga rumah seseorang untuk menginap.
Dengan regulasi yang ada saat ini, menurut Hariyadi, pemerintah belum bisa mengatur kegiatan bisnis Airbnb di Indonesia di mana setiap hari semakin banyak yang tertarik menggunakan jasa dari situs tersebut.
"Enak sekali kan kalau di Airbnb itu, omzet mereka itu Rp 1 triliun lebih di Indonesia. Bisa saja kan misalnya pengusaha hotel dan apartemen gabung di Airbnb, enak tidak perlu bayar pajak dan dapat lebih banyak," tutur Hariyadi.
Dia meminta ketegasan pemerintah mengenai ke mana arah ekonomi digital Indonesia. Sampai saat ini, Hariyadi menganggap belum ada kejelasan arah kebijakan pemerintah, baik mengenai sharing economy di bidang akomodasi seperti Airbnb maupun di bidang e-commerce.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/28/131500526/apindo--jika-airbnb-terus-berkembang-lapangan-kerja-terancam