Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cost Sharing Berpotensi Kurangi Minat Masyarakat Ikut BPJS Kesehatan

Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) memandang skema tersebut akan berpotensi mengurangi minat masyarakat mengikuti program jaminan kesehatan.

"Cost sharing berat sekali dan itu juga mendegradasi atau mengurangi ketertarikan masyarakat untuk ikut BPJS Kesehatan," ujar Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto kepada Kompas.com, Kamis (30/11/2017).

Menurut Eko, saat ini masyarakat sudah mulai tertarik dengan adanya program jaminan kesehatan yang disediakan oleh negara itu. Kesadaran masyarakat itu jauh lebih penting dibandingkan jangka pendek hanya sekedar untuk menutup defisit yang terjadi.

"Masyarakat-masyarakat kecil mulai datang mendaftar dan memafaatkan minimarket-minimarket terdekat untuk membayar iuran per bulan," tambah Eko.

Jika dilihat dari tahun ke tahun, lanjut Eko, defisit keuangan BPJS Kesehatan terus mengalami rapor merah, hal ini mengingat cukup besar tantangan BPJS Kesehatan untuk melaksanakan jaminan kesehatan di seluruh Indonesia

"Defisit memang membengkak tahun tahun pertama Rp 4 triliun, tahun kedua jadi Rp 7 triliun, dan tahun ini menjadi Rp 9 triliun, berat memang tantangannya, tetapi cost sharing itu juga bukan solusi yang tepat bagi BPJS Kesehatan," kata Eko.

Meski demikian, Eko meyakini, masih ada beberapa opsi yang dapat digunakan BPJS Kesehatan untuk keluar dari jurang defisit anggaran.

Sebelumnya, Kepala Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nopi Hidayat memastikan pihaknya tidak akan membebani masyarakat maupun peserta program ini dalam menopang pembiayaan BPJS Kesehatan terutama menambal defisit keuangan yang mencapai Rp 9 triliun.

Dia menyebutkan, cost sharing  atau pelibatan peserta BPJS mendanai biaya perawatan untuk 8 penyakit yang butuh perawatan medis lama dan berbiaya tinggi (katastropik) pun baru sekedar kajian dan tidak akan diterapkan dalam waktu dekat.

"Prinsipnya, pemerintah sampai saat ini tidak akan membebani masyarakat sehingga tidak akan diberlakukan dalam waktu dekat ini. Di negara-negara lain, ada yang membebankan pada masyarakat mampu, ada pemerintah yang menanggungnya," kata Nopi saat dihubungi Kompas.com pada Senin (27/11/2017). 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/30/074500126/cost-sharing-berpotensi-kurangi-minat-masyarakat-ikut-bpjs-kesehatan

Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke