Menurut Jonan, harga BBM pada tahun 2018 akan mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.
"Pada waktunya saya harus lapor ke Presiden dulu tentang apakah ada penyesuaian naik, ada penyesuaian turun kami kan lapor Presiden," ujar Jonan saat menghadiri acara Internasional Energy Conference 2017 di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Saat ini, lanjut Jonan, pihaknya tengah melakukan perhitungan bersama dengan PT Pertamina (Persero) terkait biaya produksi dan distribusi BBM di Indonesia.
Menurut dia, dalam perhitungan tersebut, pihaknya berupaya agar nantinya harga BBM bisa efisien dan di sisi lain tidak memberatkan PT Pertamina dalam menjalankan perintah negara.
"Harga ecerannya berapa sih, kami duduk, kami ngobrol. Bisa efisiennya seberapa. Karena arahan Bapak Presiden coba diusahakan itu semua itu yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak harus harganya disamping kompetitif juga terjangkau," kata Jonan.
Sejak 1 Januari 2017 lalu pemerintah tidak melakukan penyesuaian harga BBM jenis Premium penugasan di luar Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dan solar bersubsidi.
Dengan begitu, harga Premium penugasan di luar wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) masih dijual dengan harga Rp 6.450 per liter dan Solar subsidi Rp 5.150 per liter.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/30/150300726/pemerintah-belum-tentukan-tahun-depan-harga-bbm-naik-atau-tidak