Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keramba Jaring Apung Lepas Pantai Bakal Beroperasi Akhir Tahun Ini

SABANG, KOMPAS.com - Pemerintah tengah membangun keramba jaring apung lepas pantai (KJA offshore) di Sabang, Karimun Jawa, dan Pangandaran. KJA offshore di Teluk Keunekai, Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam ditargetkan rampung di penghujung 2017.

Saat ini, materi keramba asal Norwegia telah berada di Indonesia dan tengah dirakit. Hingga Sabtu (2/12/2017), sudah dua dari delapan keramba yang telah selesai dirakit.

Rencananya, pemerintah akan memindahkan assembly point dari Pelabuhan Malahayati Krueng Raya, Aceh Besar, ke Pelabuhan Terminal Container di Sabang.

“Kami kemungkinan akan memindahkan dari Malahayati yang berlumpur ke Terminal Container yang lebih keras,” kata Direktur Perbenihan Coco Kokarkin Soetrisno di Sabang akhir pekan lalu di Teluk Keunekai.

Baca: KKP akan Kembangkan Budidaya Kakap Putih Lepas Pantai


Menurut dia, tak sampai sepekan seluruh keramba itu bisa dirakit. Dengan demikian, KJA bisa langsung beroperasi karena benih ikannya telah tersedia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengadopsi teknologi industri perikanan Norwegia untuk bisa diterapkan di Indonesia.

Sebelumnya, Dirjen Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan, Indonesia mengadopsi teknologi pembuatan keramba, pembesaran benih di tengah laut, sistem pemantauan, dan pemberian pakan.

Selama ini, Norwegia mampu membudidayakan ikan salmon hingga setiap perusahaan mampu menghasilkan 12.000 ton. Dalam setahun, imbuh Coco, Norwegia bisa memanen salmon hingga jutaan ton. “Dalam waktu singkat mereka akan mencapai 5 juta ton,” ujarnya.

KJA offshore merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan budidaya perikanan dengan skala industri. Pemerintah berupaya untuk menekan segala resiko akibat humas error melalui sistem dan otomatisasi. Dengan begitu, industri perikanan bakal menguntungkan secara ekonomi.

Dalam stasiun terapung, terdapat kamera, sensor, pembersih, penyedot kotoran atau limbah ikan yang mati. Keramba yang dibutuhkan untuk perairan Indonesia mesti tangguh menghadapi gelombang 3 hingga 5 meter.

“Namun, cage yang dibeli tahan ombak sampai 12 meter,” ujarnya.

Budidaya kakap putih

Pemerintah memilih ikan kakap putih untuk dibudidayakan di tiga KJA offshore. Ikan kakap putih memiliki pasar ekspor yang cukup luas, antara lain China, Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Selain pasar yang luas dan harga yang relatif baik, ikan kakap putih mudah beradaptasi soal pakan. Kakap putih bisa makan apa pun jenis pakan yang tersedia di lingkungannya.

Benih kakap putih yang akan dibudidayakan di keramba lepas pantai berasal dari seluruh pusat pembenihan laut Indonesia, pemerintah, dan swasta.

Teknologi perbenihan kakap putih alias barramundi telah dikuasai balai-balai besar perikanan budi daya laut di Indonesia, seperti BBPBL Lampung, BPBL Ambon, BPBL Lombok, BPBL Situbondo, dan BPBL Batam.

Bila keramba telah siap,  120.000 ekor benih akan ditebar di setiap lubang. Adapun, setiap keramba terdiri atas 8 lubang.

Norwegia akan melakukan asistensi selama pemeliharaan hingga siap panen sekitar setahun kemudian.

Coco mengatakan, setiap titik keramba lepas pantai diperkirakan mampu menghasilkan 800 hingga 900 ton per tahun.

“Bila dikali tiga maka akan menghasilkan 2.400 ton atau hampir mendekati hasil panen setahun di seluruh Indonesia yang mencapai 2.500 ton ikan kakap per tahun,” ujarnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/04/065800426/keramba-jaring-apung-lepas-pantai-bakal-beroperasi-akhir-tahun-ini

Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke