Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Steven yang Meraup Untung dari Bisnis Video Game

"Pas mau selesai kuliah, tahun 2014, datang tawaran dari media game, Video Games Indonesia, VGI.co.id. Kebetulan lulusan program studi jurnalistik, ditawarin tertarik enggak nulis tentang video game," kata Steven saat berbincang dengan Kompas.com pada Sabtu (2/12/2017).

Semasa kuliah, Steven memang sudah sering menulis pandangan dan kesannya tentang sejumlah game yang dia gemari maupun yang sedang ramai dimainkan saat itu. Sehingga, dia bisa beradaptasi dengan baik ketika menyumbang tulisan bagi pembaca VGI.co.id.

Selang setahun lebih, tawaran lain datang kepada Steven. Dia diminta untuk ikut dalam bisnis ritel video game di bawah naungan Rajagame.co.id.

Merasa bisnis itu sebagai hal yang baru, ditambah kesenangannya akan dunia game tetap bisa digeluti, Steven pun membulatkan hati bergabung di ritel tersebut.

Dia mengaku, awalnya mengalami kendala yang cukup berpengaruh pada pekerjaannya di kala itu.

"Jujur, untuk pengetahuan bisnis minim ya. Sangat minim, karena dasarnya diajarin buat nulis, tiba-tiba dikasih kolam how to make profit. Beda mindset, awalnya bagaimana lihat game untuk di-review, kontennya apa segala macam, sekarang dibalik, lihatnya bagaimana game itu bisa dijual dan diterima," tutur Steven.

Steven mendapati ada dua pasar besar dalam bisnis ritel video game, yaitu pengguna rumahan dan pengguna yang bermain di warung internet atau warnet. Dia juga mulai mempelajari bagaimana meraup untung dalam bisnis tersebut.

Strategi Jualan

Steven menceritakan, dalam memasarkan video game, dia diajari untuk mengandalkan platform e-commerce. Meski pemain besar dalam bisnisnya masih ada yang berjualan melalui toko fisik, namun dia menemukan sesuatu yang menarik ketika berjualan via online.

"Saya kan bekerja per tim, jadi kami menyusun strategi gimana bisa promosiin produk dan laku di e-commerce. Salah satu kunci bermain di bisnis ini yaitu berjejaring dengan komunitas," ujar Steven.

Dia memberi contoh, ketika seseorang kenal baik dengan perwakilan maupun sejumlah orang dalam komunitas gamers, kemungkinan menjual video game lebih besar. Dari pengalamannya selama ini, orang yang tergabung dalam komunitas biasanya mencari orang yang dikenal untuk menanyakan video game terbaru atau yang sedang diincar ketimbang mencari sendiri di toko.

Terlepas dari soal berjualan video game, hal yang tidak kalah penting menurut Steven adalah menjaga hubungan dengan pihak publisher. Publisher yang kebanyakan berasal dari luar negeri merupakan vendor yang merilis video game tertentu dan memasarkannya ke berbagai negara.

Lantas, berapa penghasilan bersih yang bisa dibawa pulang dalam bisnis ini? Steven mengaku, jika permintaan video game sedang banyak, dia bisa mengantongi hingga belasan juta rupiah dalam kurun waktu satu bulan.

"Ada gaji pokok, tapi kalau penjualan tembus target itu ada bonus. Bersihnya bisa dapat Rp 10 juta dan Rp 15 juta," kata dia.

Bisnis ritel video game ke depan dinilai Steven masih panjang dan menjanjikan. Terlebih, hampir setiap tahun keluar game-game baru dan penggemar video game akan selalu ada, baik dari yang muda sampai mereka yang sudah menginjak usia matang.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/04/114200426/kisah-steven-yang-meraup-untung-dari-bisnis-video-game

Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke