Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan karena Tekanan Daya Beli, Ini Alasan GAP Indonesia Tutup

Manajemen Gilang Persada membantah penghentian operasional gerai GAP sebagai imbas dari tekanan daya beli industri ritel fashion alias mode di Indonesia. Namun, ini strategi mereka agar fokus mengembangkan merek lain.

"Gerai di Jakarta akan tutup semua, Bali dan Surabaya juga sudah. Kami sudah tidak perpanjang dengan GAP Inc jadi tidak kita perpanjang saja," kata Natasha Nasution, Brand Manager GAP Indonesia seperti dikutip dari Kontan, Senin (4/12/2017).

Gilang Persada memastikan, keputusan bisnis mereka itu juga mempertimbangkan arah pergerakan pasar. "GAP menyasar menengah atas dan bawah juga sebenarnya bisa, cuma kami mengikuti market saja," sebutnya

Awalnya Gilang Persada memiliki lima gerai GAP. Namun hingga kini tersisa dua gerai GAP di Jakarta, yaitu di Grand Indonesia dan St Moritz.

Sementara masa operasional gerai GAP di Pondok Indah Mall 2, Jakarta bersifat temporary atau buka sementara. Gilang Persada masih membuka gerai tersebut hanya untuk menghabiskan stok barang. Lantas, dua gerai lain, yakni GAP Tunjungan Plaza 4 di Surabaya dan GAP Kuta Beach Walk di Kuta, Bali sudah ditutup lebih awal.

Adapun fokus Gilang Persada ke depan yakni lebih banyak mengembangkan gerai aksesori dan jam tangan.

"Kami malah banyak lakukan opening gerai itu seperti Casio, kemudian bisnis aksesori lain, ada juga VNC, Justice dan Superdry buka gerai baru," kata Natasha.

Gilang Persada yakin, potensi pasar fashion, jam tangan, dan aksesori tahun depan masih menjanjikan. Hanya saja, mereka tak membeberkan target pembukaan gerai baru tahun depan maupun berapa besar nilai investasi yang disiapkan.

Gilang Persada terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Perusahaan ini, mengempit 4,17 persen saham Gilang Persada per 30 September 2017. Porsi kepemilikan saham Saratoga tak berubah dari sejak mereka mengakuisisi Gilang Persada pada Juli 2014 silam.

Menurut situs resmi Saratoga, Gilang Persada menjalankan bisnis sejak tahun 1995. Perusahaan itu mengelola sekitar 19 merek seperti GAP, Guess, Celine, Givenchy, La Senza, Banana Republic, Superdry, VNC, Gc, Nautica, Swarovski dan Victorinox Swiss Army. (Kontan/Andy Dwijayanto)

Berita ini sudah tayang dengan judul GAP resmi keluar dari Indonesia awal tahun depan

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/04/120555726/bukan-karena-tekanan-daya-beli-ini-alasan-gap-indonesia-tutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke