Alexandra Andresen, Baru 21 Tahun Jadi Anak Muda Terkaya di Dunia

Yang menarik, ada sejumlah anak muda yang berhasil masuk dalam daftar orang terkaya di dunia. Bahkan, usia mereka belum genap 30 tahun.

Kompas.com merangkum 5 orang anak muda paling tajir di dunia.

Di usia yang masih sangat muda, kakak beradik cantik asal Norwegia ini merupakan anak muda terkaya di dunia. Andresen bersaudara berada pada peringkat 1.678 daftar orang terkaya di dunia, dengan kekayaan mencapai 1,2 miliar dollar AS.

Mereka adalah putri dari pengusaha Norwegia, Johan H Andresen Jr, pemilik Ferd AS. Pada tahun 2007, Andresen mentransfer kepemilikan sahamnya, yakni 42,2 persen, kepada Alexandra dan Katharina.

Pria muda asal Norwegia ini menempati peringkat 1.290 daftar Forbes dengan kekayaan mencapai 1,6 miliar dollar AS. Ayah Witzoe mendirikan SalMar, produsen salmon ternak terbesar di dunia.

Pada tahun 2013, sang ayah menyerahkan 47 persen saham SalMar kepada Witzoe. Pria muda tampan ini pun merupakan investor perusahaan rintisan (startup) teknologi dan properti.

Spiegel, CEO pendiri layanan media sosial Snap Inc, berada pada peringkat 441 daftar orang terkaya di dunia. Forbes mengestimasi kekayaan Spiegel mencapai 4 miliar dollar AS.

Setelah Snap melantai di bursa pada Maret 2017, Spiegel dan Bobby Murphy yang juga pendiri Snap, memiliki 70 persen hak suara di perusahaan. Mereka memiliki total 45 persen saham.

Braun berada pada peringkat 1.795 daftar orang terkaya di dunia versi Forbes dengan kekayaan mencapai 1,1 miliar dollar AS. Ia adalah putra termuda Ludwig Georg Braun, yang mengambil alih perusahaan alat medis B Braun Melsungen AG pada 1977.

B Braun saat ini memiliki 54.000 pegawai di seluruh dunia dan merupakan manufaktur produk medis terbesar di dunia. Ludwig Theodor memiliki 10 persen perusahaan keluarga.

Sama seperti Ludwig Theodor Braun, Collison juga berusia 27 tahun, berada pada peringkat 1.795 daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, dan dengan kekayaan mencapai 1,1 miliar dollar AS. Bedanya, Collison adalah pendiri startup teknologi Stripe.

Collison mendirikan Stripe bersama sang kakak, Patrick. Ia sempat mengenyam pendidikan tinggi di Harvard University, namun memutuskan untuk hengkang demi mengembangkan Stripe.