Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Oleh-oleh Buah dari Luar Negeri Disita Karantina, Kenapa Kurma Tidak?

Namun mengapa tidak semua buah dari luar negeri tidak disita meski masuk tanpa sekretariat pun? Kurma misalnya. Sudah hal lumrah dan kebiasan, jamaah haji atau umrah asal Indonesia membawa oleh-oleh yang satu itu.

"Kenapa kurma bawaan jemaah haji tidak diperiksa? (Kerena) aman dari lalat buah," ujar Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Barantan Antarjo Dikin dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Menurut Barantan, lalat buah yang bisa membawa penyakit untuk hasil pertanian lain, tidak dapat hidup di suhu ekstrem seperti habitat pohon kurma. Atas alasan itu, Barantan meyakini kurma aman dari lalat buah.

Barantan mengungkapan, lalat buah sangat berbahaya karena merusak pertanian sehingga karantina mencegahnya. Lantaran hal itu pula, buah yang masuk dari luar negeri wajib disertai dengan sertifikat phytosanitary dari negara asal.

Sertifikat phytosanitary diperlukan untuk menjamin bahwa buah yang dibawa tidak beresiko membawa lalat buah yang bisa merusak buah lokal.

Menurut Antarjo, pemeriksaaan ketat buah dari luar negeri tidak hanya dilakukan oleh Indonesia namun negara lain. Hal itu seusai dengan prinsip karantina pertanian dalam rangka pencegahan masuk dan tersebarnya organisme penganggu tanaman karantina, untuk melindungi pertanian.

"Buah lokal kita sangat banyak dan beragam, dan ini adalah bagian dari negara hadir untuk melindungi petani lokal," kata Antarjo.

"Untuk itu kami mengajak semua mulailah konsumsi buah lokal saja. Sudah pasti lebih sehat dan aman dari buah impor. Kita enggak perlu repot berpikir juga akan membawa larva lalat buah," ucap dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/05/141700126/oleh-oleh-buah-dari-luar-negeri-disita-karantina-kenapa-kurma-tidak-

Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke