Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cuaca Ekstrem dan Inflasi

Bencana alam semacam itu kerap berdampak kepada inflasi, khususnya komponen harga pangan yang bergejolak (volatile food). Pasalnya, dampak cuaca dapat berisiko pada terganggunya arus logistik barang.

VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menyebutkan, perubahan cuaca ekstrem di sejumlah provinsi di Indonesia turut memengaruhi inflasi pangan. Ini khususnya dapat terjadi di Jawa Timur dan Bali.

"Cuaca buruk menjelang akhir tahun yang juga diikuti oleh peningkatan curah hujan memengaruhi produksi komoditas pertanian," kata Josua ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (6/12/2017).

Pada November 2017, inflasi kelompok pangan tercatat sebesar 0,37 persen secara bulanan (mtm). Inflasi kelompok pangan pun berkontribusi sebesar 0,09 persen terhadap inflasi indeks harga konsumen (IHK) November 2017 yang tercatat sebesar 0,20 persen (mtm).

Penyumbang inflasi kelompok pangan antara lain beras, bawang merah, dan cabai merah. Pada saat yang sama, periode jelang akhir tahun dan liburan Natal dan Tahun Baru juga mendorong peningkatan permintaan bahan-bahan pangan, di tengah menurunnya pasokan.

"Namun, secara keseluruhan inflasi bahan pangan pada tahun ini cenderung terendah dalam 2-3 tahun terakhir ini," terang Josua.

Ia mengungkapkan, inflasi pangan ke depan diekspektasikan terkendali. Selain koordinasi antar pemerintah daerah dan pemerintah pusat, stabilnya harga bahan bakar minyak (BBM) juga turut memengaruhi stabilnya harga komoditas pangan, karena tidak terjadi dampak rentetan inflasi administred prices (harga yang diatur pemerintah).

Yang perlu dilakukan pemerintah, sebut Josua, adalah perlu memastikan produksi komoditas pangan dapat memenuhi permintaan dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga perlu mengamankan pasokan komoditas pangan utama, seperti beras, bawang merah, dan cabai merah yang memiliki bobot besar dalam inflasi pangan.

"Jika memang terjadi kenaikan harga komoditas pangan, pemerintah dapat melakukan langkah stabilisasi harga dengan melakukan operasi pasar, khususnya di daerah-daerah yang mengalami bencana alam," kata Josua.

Di samping itu, pengangkutan atau logistik pangan pun perlu dipastikan. Sehingga, tak terjadi keterlambatan pasokan dari sentra produksi pangan ke daerah-daerah lain.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/06/174703026/cuaca-ekstrem-dan-inflasi

Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke