Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Harus Ada GPN? Ini Penjelasan BCA

Tujuan diluncurkannya GPN adalah untuk menyatukan beragam sistem operasi dalam transaksi pembayaran bank sehingga terhubung dalam satu sistem saja.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk Santoso Liem mengungkapkan, semangat diluncurkannya GPN adalah bagaimana ekosistem dapat dibangun bersama. Ini khususnya di institusi perbankan di Indonesia.

"Dengan objective (tujuan) infrastruktur yang ada adalah interkoneksi dan interoperabilitas," kata Santoso dalam media briefing di Grand Indonesia Shopping Town, Kamis (7/12/2017).

Dengan demikian, imbuh Santoso, akan tercipta efisiensi bagi industri perbankan. Pasalnya, ada beberapa aspek yang selama ini membuat infrastruktur pembayaran oleh perbankan tidak efisien.

Pertama, jumlah mesin electronic data capture (EDC) sangat banyak. Selain itu, setelah dipelajari, terjadi persaingan harga (pricing) yang dianggap tidak sehat.

"Semua merchant (pedagang) cenderung memiliki banyak mesin dan semua mencari yang terbaik," ujar Santoso.

Pun antara satu mesin EDC dengan mesin yang lain tidak terkoneksi. Kalaupun ada interkoneksi harus menggunakan prinsipal internasional.

"Kita tahu ternyata prinsipal internasional itu satu dengan lain kalau off us (transaksi dengan menggunakan fasilitas milik bank lain) harus membayar interchange. Itu adalah fee yang diberikan acquirer," terang Santoso.

Untuk mewujudkan efisiensi, maka BI meluncurkan GPN. Dengan demikian, seluruh fasilitas transaksi pembayaran bank dapat terhubung satu dengan lainnya dan harganya pun standar.

Kebijakan GPN tersebut, imbuh Santoso, berlaku bagi seluruh bank. Kebijakan GPN tertuang dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/10/PADG/2017 tanggal 20 September 2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional/National Payment Gateway (PADG GPN).

PADG GPN merupakan aturan pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 tentang GPN.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/07/170940926/kenapa-harus-ada-gpn-ini-penjelasan-bca

Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke