Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trik agar Uang Belanja Rp 1 Juta Tidak Jadi Viral di Medsos

Menurut si suami, yang membuat status tersebut di Facebook, seharusnya uang belanja rumah tangga sebesar Rp 1 juta itu masih ada sisanya untuk membeli make up atau perawatan lain. Sontak, status ini viral dan menjadi obrolan tak habis-habis oleh netizen.

Kebanyakan netizen terutama yang berstatus istri merasa omongan si bapak tidak masuk akal. Uang belanja Rp 1 juta dinilai terlalu sedikit dan tidak memadai untuk memenuhi semua harapan yang muluk-muluk, termasuk tentang perbaikan penampilan si istri.

Lepas dari kontroversi status Facebook yang menjadi viral tersebut, harus diakui, masalah perekonomian memang menjadi salah satu isu sensitif dalam pernikahan. Bahkan, di Indonesia, masalah ekonomi adalah pemicu terbesar perceraian.

Mengutip Kementerian Agama RI, selama rentang 2009-2016, angka perceraian di Indonesia naik berkisar 16 persen-20 persen. Rekor tertinggi perceraian terjadi pada tahun 2012, ketika itu terjadi putusan perceraian sebanyak 372.557 kali.

Artinya, setiap 40 jam terjadi perceraian di Indonesia. Penyebab terbanyak perceraian sejauh ini adalah masalah ekonomi, disusul kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perselingkuhan sampai media sosial.

Setiap rumah tangga memiliki rule atau aturan sendiri-sendiri yang sangat personal. Ini termasuk dalam hal kesepakatan pengelolaan keuangan bersama.

Ada pasangan suami istri yang ketika menikah memilih menggabungkan seluruh penghasilan mereka dan mengelolanya sesuai tujuan keuangan bersama keluarga.

Ada pula yang tetap memisahkan penghasilan mereka masing-masing, akan tetapi membuka rekening bersama untuk membiayai kebutuhan rumah tangga. Dan lain sebagainya.

Bagaimana pengaturan keuangan rumah tangga Anda? Apapun cara yang Anda pilih bersama pasangan dalam mengelola keuangan, pastikan itu memang yang paling nyaman untuk kalian berdua.

Nah, bagaimana agar pengelolaan uang belanja rumah tangga tidak menjadi sumber konflik di kemudian hari? Mari menyimak tips berikut ini:

Keterbukaan finansial wajib Anda lakukan bersama pasangan. Malah, akan lebih bagus bila sebelum memutuskan menikah, Anda dan pasangan sudah membicarakan isu ini.

Keterbukaan masalah keuangan termasuk di antaranya adalah mengungkapkan tanggungan utang, nilai tanggungan keluarga besar (apakah orangtua atau adik), mengungkap nilai penghasilan tiap bulan, dan bentuk keterbukaan lain yang perlu.

Semakin terbuka, akan semakin baik dalam membantu kualitas komunikasi kamu dan pasangan. Nah, ketika menikah, saling terbuka tentang keuangan ini sebaiknya jangan ditunda-tunda. Mulailah terbuka mengungkapkan data-data keuangan pribadi, lalu biasakan berdiskusi tentang rencana-rencana keuangan bersama.

Bila rumah tangga Anda single income, di mana si suami atau istri adalah pencari nafkah tunggal dan pasangan diberikan tugas untuk mengelola keuangan rumah tangga, terapkan keterbukaan ini sedari mula. Misalnya, dengan selalu mencatat semua jenis pengeluaran yang terjadi, selalu mengkomunikasikan rencana pengeluaran, dan lain sebagainya.

Tidak ada rumus baku tentang bagaimana pengaturan keuangan suami istri yang paling baik. Cara A yang dijalankan oleh pasangan A belum tentu cocok bila dijalankan oleh pasangan B. Maka itu, pilihlah cara yang paling nyaman dan cocok bagi Anda dan pasangan berdasarkan kesepakatan bersama.

2. Selalu komunikasikan anggaran rumah tangga

Pengelolaan keuangan yang baik selalu memiliki perencanaan anggaran yang matang. Perencanaan anggaran ini tidak muluk-muluk, kok. Pada prinsipnya, mengatur anggaran rumah tangga adalah mengidentifikasi nilai pemasukan bagi keluarga dan apa saja rencana pengeluaran keluarga.

Buatlah pembukuan sederhana yang berisi laporan arus kas berisi daftar penerimaan atau pendapatan juga daftar pengeluaran. Daftar penerimaan bisa berisi data penghasilan masing-masing suami dan istri. Bila rumah tangga single income, berarti isinya hanya dari salah satu pihak saja.

Lalu, untuk pos pengeluaran, biasakan membuat perencanaan pengeluaran rumah tangga dalam satu bulan. Pos pengeluaran rumah tangga umumnya terbagi menjadi beberapa pos rutin.

Yaitu, pengeluaran biaya hidup seperti belanja dapur (groceries), pengeluaran tagihan rutin (listrik, air, gas, telepon, dan sebagainya), pengeluaran untuk jatah tabungan sebagai bagian dana darurat (biasanya sebesar 10 persen dari total penghasilan rutin), pengeluaran untuk cicilan utang (KPR, kartu kredit, kredit mobil atau motor, dan lain-lain).

Pengeluaran untuk zakat, infak dan shadaqoh. Ada lagi pengeluaran untuk investasi tujuan keuangan (apakah itu melalui pembelian reksadana, emas, dan lain sebagainya).

Kemudian, ada juga pengeluaran untuk biaya sekolah anak, pembelian kebutuhan anak (baju, mainan, les, dan lain sebagainya). Lalu, ada juga pos pengeluaran pribadi. Misalnya, suami hobi memancing, mungkin perlu alokasi pengeluaran untuk membiayai hobi tersebut. Atau, istri senang berkebun, bisa juga ada alokasi pengeluaran untuk itu.

O, ya, dengan memiliki catatan keuangan yang baik, Anda dan pasangan bisa sama-sama saling melihat bagaimana kondisi keuangan keluarga. Apakah penghasilan yang ada saat ini masih memadai untuk membiayai semua kebutuhan keluarga?

Atau, jangan-jangan angkanya defisit. Bila memang terjadi defisit, kamu bisa dengan mudah melihat di mana sumber penyebab defisit tersebut dan apa solusi yang bisa kamu ambil bersama pasangan.

Tanpa catatan keuangan yang baik, bisa terbuka risiko saling curiga dan tuduh menuduh tentang penyebab defisit. Dalam kondisi yang tidak bersahabat, isu seperti ini bisa memicu konflik rumah tangga yang serius.

Setiap keluarga pasti memiliki tujuan keuangan bersama. Mulai dari rencana membeli rumah, membeli kendaraan pertama, rencana dana pendidikan anak, dana rencana liburan tahunan, sampai rencana pensiun.

Pasangan suami istri perlu duduk bersama dan membicarakan tujuan keuangan keluarga ini sehingga bisa mencari strategi terbaik. Pasalnya, upaya mencapai tujuan keuangan sudah pasti membutuhkan modal. Misalnya, Anda dan pasangan ingin memiliki rumah sendiri tetapi juga ingin mulai menabung kebutuhan pendidikan anak.

Nah, bila menilik kondisi keuangan, untuk mencapai keduanya agak sulit. Jadi, mau tidak mau, harus ada prioritas utama. Opsi-opsi juga bisa muncul bila Anda dan pasangan memilih saling terbuka.

Misalnya, apakah perlu mengubah dari semula single income menjadi double income supaya tujuan keuangan bisa tercapai lebih cepat? Apakah perlu menambah penghasilan melalui bisnis sampingan, dan lain sebagainya.

4. Selalu bersyukur dan tidak silau dengan rumput tetangga

Mengelola keuangan rumah tangga memang tidak sesederhana bayangan. Maklum, ada dua kepala yang ikut terlibat dengan berbagai kepentingan dan mungkin sisa ego pribadi.

Setelah 4 hal di atas Anda jalankan, jangan melupakan poin kelima yaitu selalu bersyukur dengan rezeki keluarga. Orang bijak sering berujar, rezeki tidak hanya berupa uang atau kekayaan. Anak yang sehat dan cerdas, pasangan yang setia, kesehatan, pekerjaan yang menyenangkan, kesemuanya adalah rezeki yang perlu disyukuri.

Tidak perlu pula mendengki pada rumah tangga orang lain. Di mana-mana rumput tetangga terlihat lebih hijau, namun tidak ada yang bisa menjamin apakah itu rumput palsu atau asli. Jadi, tetaplah fokus pada keluarga Anda dan lakukan yang terbaik agar semua tujuan keuangan bisa tercapai.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/09/090000826/trik-agar-uang-belanja-rp-1-juta-tidak-jadi-viral-di-medsos

Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke