Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Natal, Kemenhub Periksa Angkutan Barang

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengatakan, menjelang Natal dan Tahun Baru pasti ada peningkatan arus angkutan barang maupun arus angkutan penumpang di jalan raya.

Hal ini harus diantisipasi dengan pemeriksaan kelaikan kendaraan agar keselamatan di jalan raya tetap terjaga baik angkutan barang maupun penumpang.

"(Ramp check) ini adalah menghadapi kegiatan Natal dan Tahun Baru di mana dinamika masyarakat pasti meningkat juga di angkutan penumpang," ujar Budi di lokasi pemeriksaan di Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (10/12/2017).

Pemeriksaan kelaikan kendaraan dilakukan dengan pemeriksaan berbagai unsur, mulai dari unsur administrasi meliputi kartu izin muatan, Kartu Izin Surat Tanda Uji Kendaraan, Surat Izin Mengemudi.

Pemeriksaan juga meliputi unsur teknis utama, seperti sistem penerangan, sistem pengereman, badan kendaraan, ban, perlengkapan dan dimensi muatan.

Selain itu, unsur teknis penunjang pengukur kecepatan, sistem penerangan, badan kendaraan, perlengkapan kendaraan.

"Kami perlu meningkatkan keselamatan yang menjadi aspek utama. Banyak di beberapa daerah secara fisik tidak laik jalan apalagi kalau dilihat kedalamnya (aspek teknis)," ungkap Budi.

Jika kendaraan telah lulus ramp check maka akan diberikan tanda berupa stiker yang dipasang pada kaca depan kendaraan.

Jika kendaraan tidak lolos maka akan ada sanksi penilangan dan tidak diizinkan beroperasi sebelum dinyatakan laik jalan.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, pada hari pertama pelaksanaan ramp check Minggu (10/12/2017) telah dilakukan pengecekan terhadap 200 kendaraan logistik di seluruh Indonesia.

Sementara itu, kendaraan yang telah dinyatakan lulus mencapai 101 dan 99 lain terkena sanksi berupa adimistrasi dan teknis.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/10/161240426/jelang-natal-kemenhub-periksa-angkutan-barang

Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke