Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Erupsi Gunung Agung ke Bisnis Hotel Lebih Parah Dari Bom Bali

Bahkan, lanjut dia, penuruan pemesanan hotel akibat Gunung Agung lebih parah, dibandingkan penurunan pemesanan hotel akibat bom Bali. 

"Yang jelas di Bali (pemesanan hotel) cukup memprihatinkan. Dan jauh lebih berat dibandingkan bom Bali," kata dia, di Jakarta, Senin (11/12/2017). 

Pengusaha yang juga merangkap sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia ini menuturkan, penurunan tersebut lebih disebabkan oleh penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. 

Menurut dia, penutupan bandara tersebut sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Bali yang mana imbasnya juga kepada hotel. 

"Kalau ditutup itu problem banget. Karena tidak gampang untuk meyakinkan wisatawan asing, mereka kan mau nyari aman, tetapi Gunung Agung tidak bisa diprediksikan. Dan ini sangat menyulitkan bagi teman-teman di Bali," jelas dia. 

Meski demikian, Hariyadi belum mengatahui berapa nilai penurunan pemesanan akibat erupsi Gunung Agung. Sebab, pihaknya belum mendapat laporan secara rinci dari pengusaha hotel di Bali terkait jumlah penurunan pemesanan. 

"Masih belum tahu persis, karena masih buka tutup. Ya di bawah 50 persen bisa. Kalau buka tutup repot kalau orang masuk," pungkas dia. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/11/183323226/dampak-erupsi-gunung-agung-ke-bisnis-hotel-lebih-parah-dari-bom-bali

Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke