Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LPS: Pertumbuhan Kredit Masih Lambat

Direktur Grup Surveilans & Stabilitas Sistem Keuangan LPS Doddy Ariefianto menyebutkan, perlambatan pertumbuhan kredit bahkan diperkirakan masih akan terjadi hingga awal tahun 2018.

"Pertumbuhan kredit yang kembali melambat diperkirakan masih akan terjadi sampai dengan awal tahun," kata Doddy dalam laporan Indikator Likuiditas, Selasa (12/12/2017).

Masih akan lambatnya pertumbuhan kredit, sebut Doddy, merupakan dampak dari langkah pelaku bisnis yang memilih menahan ekspansi dan mengakumulasi dana mereka. Dari sisi bank, strategi bank pun cenderung lebih selektif dalam menyalurkan kredit baru.

Sementara itu, Dana pihak ketiga (DPK) perbankan hinga akhir kuartal 2017 tumbuh 11,6 persen secara tahunan (yoy). Ini lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya yang hanya sebesar 9,6 persen (yoy). Secara bulanan DPK juga meningkat sebesar 1,79 persen. Ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2016.

Pertumbuhan kredit pada kuartal III 2017 menunjukkan perlambatan secara terbatas, yaitu dari 8,2 persen (yoy) menjadi 7,8 persen (yoy).

"Dengan perkembangan ini, rasio kredit terhadap simpanan (LDR) pada September lalu mencapai 88,7 persen," kata Doddy.

Ia mengatakan, nasabah masih terus mengakumulasi dana di tengah kecenderungan bunga dana yang rendah. Akan tetapi, kinerja DPK tersebut diperkirakan akan tetap berada di bawah capaian rata-rata dalam lima tahun terakhir.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/12/173100526/lps--pertumbuhan-kredit-masih-lambat

Terkini Lainnya

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke