Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPS: Indeks Pembangunan TIK Indonesia Masih Ketinggalan

KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengungkap bahwa nilai indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) masih jauh dibandingkan sejumlah negara di Asia Tenggara.

Nilai IP-TIK Indonesia sendiri memang tidak jelek. Berdasarkan perhitungan International Telecommunication Union (ITU), pada 2016 ini Indonesia mendapat nilai 4,33 dan naik ke peringkat 111.

Capaian itu hanya mengindikasikan kenaikan tipis dibandingkan Indonesia pada 2015 lalu yang mendapat nilai 3,85 dan peringkat 114.

"Memang ada capaian di sana tapi dibandingkan Thailand, Vietnam dan Filipina masih tertinggal. Indonesia cuma unggul dari Kamboja, Timor Leste dan Myanmar," ujar Kecuk di kantor BPS, Jumat (15/12/2017).

Untuk diketahui, berdasarkan catatan ITU pada 2016 lalu IP-TIK Thailand adalah 5,67 di peringkat 78; Vietnam adalah 4,43 di peringkat 108; Filipina adalah 4,67 di peringkat 101. Sedangkan Kamboja mendapat nilai 3,28 di peringkat 128; Timor-Leste mendapat nilai 3,57 di peringkat 122; Myanmar mendapat nilai 3 di peringkat 135.

Dia menambahkan, IP-TIK dipakai untuk menggambarkan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

Selain hasil perhitungan dari ITU, ada juga perhitungan dari BPS. Hasilnya tidak jauh berbeda; yaitu keseluruhan Indonesia mendapat nilai 3,88 pada 2015 dan naik menjadi 4,34 pada 2016.

Menurut Kecuk, salah satu penyebab kecilnya kenaikan IP-TIK tersebut ada pada salah satu komponen pembentuknya. IP-TIK sendiri terbentuk dari tiga sub-indeks; yaitu akses dan infrastruktur, penggunaan, serta keahlian.

"Indonesia naik karena nilai penggunaannya tinggi. Kalau untuk sub-indeks keahlian kenaikannya tipis, karena terpaku ke kualitas sumber daya manusia. Untuk menaikkannya pun perlu waktu lama karena diukur dari sekolah, pendidikan dan lainnya," pungkasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/15/115500426/bps--indeks-pembangunan-tik-indonesia-masih-ketinggalan

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke