Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mudahkan Berbelanja, Aplikasi Fashion Yuna Gunakan "Artificial Intelligence"

Dengan demikian, penggunaan teknologi AI ini semakin akrab dengan dunia perdagangan online (e-commerce).

Winzendy Tedja, CEO Yuna & Co, mengatakan bahwa adopsi AI dan pembelajaran mesin (machine learning) memberikan win-win solution bagi pembeli produk fashion dan penjual.

"Pembeli mengambil keputusan lebih cepat sementara dari sisi penjual terbantu dalam menawarkan solusi promosi yang tepat," kata dia melalui rilis, Sabtu (16/12/2017).

Cara bekerja AI dalam aplikasi Yuna yakni melalui chatbot yang membantu pembeli layaknya asisten yang sesungguhnya. Aplikasi Yuna lebih menyasar segmen wanita penggemar fashion.

"Kami percaya bahwa fashion itu menyenangkan, mudah dan bebas bagi tiap orang untuk berimajinasi, bereksplorasi dan bereksperimen tiap saat," lanjutnya.

Saat ini di Yuna sudah bergabung 32 merek fashion dengan lebih dari 500.000 produk yang memungkinkan jutaan mix and match yang cocok.

Winzendy menargetkan pada kuartal II 2018, sudah bergabung 100 merek fashion di apliaksi Yuna. Baik brand asing maupun lokal.

"Semakin sering pengguna berinteraksi degan platform, AI yang lebih pintar dan intuitif akan semakin akurat dalam menjodohkan," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, aplikasi Yuna berdiri pada Oktober 2016 silam oleh tiga pendiri yakni Winzendy, Antonius Murdani, dan Roy Prawira.

Aplikasi Yuna versi iOS diperkenalkan pada Mei 2017, serta mendapatkan sponsor dari Garena untuk membuka booth di Tech In Asia di Singapura. Pada Juli 2017, versi android untuk aplikasi Yuna sudah tersedia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/16/102313826/mudahkan-berbelanja-aplikasi-fashion-yuna-gunakan-artificial-intelligence

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke