Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Garuda Indonesia Minta Travel Warning ke Bali Dicabut

Dengan begitu, negara lain bisa mencabut peringatan perjalanan (travel warning)  ke Bali, sehingga nantinya maskapai pelat merah itu bisa kembali mengoperasikan rute internasional. 

"Khususnya di China. Karena China ini merupakan pasar yang cukup besar dan saat ini terdapat travel warning. Kami berharap ini (cabut travel warning) bisa diperjuangkan," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Senin (18/12/2017). 

Mantan Direktur Keuangan Bank Mandiri ini mengungkapkan, ada penurunan jumlah penumpang internasional sebesar 10 persen sampai 15 persen akibat erupsi Gunung Agung. Namun, sayangnya dia tidak menyebutkan secara detail berapa jumlah penurunan penumpang intenasional. 

"Sebetulnya kalau kami lihat dari perjalanan ke Jakarta-Denpasar demand-nya cukup baik, tetapi justru inbound dari negara lain khususnya China yang kami lihat turun," jelas dia. 

Meski demikian, Pahala telah menyiapkan antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang jika travel warning dari negara lain dicabut. 

Salah satunya dengan menggunakan pesawat berbadan lebar dengan seperti Boeing 777-300ER dengan kapasitas 314 kursi dan 393 kursi, Airbus A330-300 dengan kapasitas 251 kursi, 287 kursi, dan 360 kursi. 

"Kalau ada penutupan bandara atau ada disrupsi lainnya, kami juga sudah menyiapkan program-program. Sehingga tidak berpengaruh terhadap penumpang dengan berkoordinasi dengan transportasi lain di Bali. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi," pungkas dia. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/18/202119126/garuda-indonesia-minta-travel-warning-ke-bali-dicabut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke