BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Citibank
Salin Artikel

Puaskan Impian "Travelling" Usai Masa Kerja!

KOMPAS.com - Apakah Anda termasuk orang yang suka menandai target jika sudah tercapai? Setelah melampaui puncak karier, manakala keuangan Anda pun sudah stabil dan berlebih, apa lagi yang ingin Anda lakukan?

Selama masih ada waktu, tenaga, dan juga uang, ada bagusnya cari lagi pengalaman lain. Jangan sia-siakan kesempatan tersebut dan lakukanlah hal-hal baru yang positif sekaligus menyenangkan.

Nah, salah satunya adalah mewujudkan impian travelling.

Menurut President Protravel International dan Tzell Travell Group, Gail Grimmett, travelling sebenarnya menjadi jembatan menuju pemahaman yang lebih baik akan keanekaragaman budaya dan orang-orang.

“Rasa penasaran menuntun kita menjadi empati terhadap dunia di sekeliling kita,” ujar Grimmet dikutip dari prnewswire.com, Selasa (25/10/2016).

Siapa bilang travelling, seperti keliling dunia, hanya bisa untuk anak muda? Orang tua atau orang yang sudah pensiun pun ternyata bisa.

Michael dan Debbie Campbell, sepasang pensiunan yang bercerita soal jalan-jalan keliling dunia mereka di Seniornomads.com, adalah contoh orang yang melakukan hal ini. Sebelumnya, Michael Campbell bekerja sebagai marketing executive, sedangkan istrinya, Debbie, berprofesi sebagai desainer grafis.

“Kami menanamkan konsep kalau ini bukan sekadar jalan-jalan, melainkan menikmati hidup dan berbaur dengan orang lokal di setiap daerah,” ujar Campbell seperti dilansir cntraveller.com pada Rabu (30/3/2016).

Melalui travelling itu, banyak sekali pengalaman menarik yang mereka dapatkan. Salah satunya, saat di Kosovo, mereka diundang makan bersama perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di sana. Lalu, beberapa kali mereka ke Malta karena tak hanya terpesona dengan pemandangannya, tetapi juga karena tahu perawatan kesehatan dan gigi di sana lebih terjangkau.

Selama travelling, pasangan Campbell lebih memilih menyewa keseluruhan rumah daripada couchsurfing yang tinggal bersama pemilik rumah. Alasannya, supaya lebih leluasa dan terasa seperti rumah sendiri.

Gaya travelling

Walau begitu, pikirkan kembali tipe travelling seperti apa nantinya yang Anda suka. Pasangan Campbell merupakan tipe pasangan yang travelling secara non-stop. Sementara itu, Anda bisa saja memilih gaya travelling yang lebih santai, dan yang penting sesuai keinginan Anda.

Karenanya, agar mendapatkan kenikmatan itu, rinci destinasi yang ingin Anda kunjungi dan apa saja yang ingin Anda lakukan. Berdasarkan Agility’s Annual Affluent Insights Travel Consumer Report 2016, masyarakat kelas atas di Asia memiliki tiga destinasi top yang menjadi incaran untuk travelling, yakni Tokyo, Osaka, dan Hongkong.

Jalan-jalan ke Jepang, misalnya, membuat Anda bisa mencoba ski, piknik saat pohon dan bunga sakura sedang mekar, menikmati pemandian air panas, berbelanja di pusat fashion Shibuya, hingga mencicipi aneka kuliner khas Jepang.

Nah, bila tertarik destinasi yang lebih jauh di luar Asia, ke Eropa bisa menjadi pilihan. Daripada ke kota besar yang sudah padat dengan banyak turis, Anda dapat memilih tempat dengan suasana perdesaan yang lebih sepi dan indah, seperti ke Provence, Perancis.

Ladang lavender menjadi daya tarik utama daerah ini. Karenanya, sebagai tempat wisata, di sana juga terdapat banyak tempat menginap.

Persiapan penting

Mengutip dari penulis asal Perancis, Antoine de Saint-Exupery, “Sebuah tujuan tanpa rencana hanyalah sebuah angan”. Lantas apakah persiapan dan perencanaan penting bila ingin travelling dengan nyaman seusai masa bekerja?

Yang paling utama adalah rencanakan keuangan Anda. Sebab, biaya keliling dunia tentu tidak murah.

Dilansir dari eatsleeplovetravel.com, Selasa (31/10/2017), penasihat keuangan Rebecca Hall menyarankan agar kita sebaiknya menyimpan 1 juta dollar AS untuk setiap 50.000 dollar AS yang rencananya akan dikeluarkan selama perjalanan travelling.

Merinci dari investopedia.com, perjalanan internasional satu minggu memakan biaya hingga 5.000 dollar AS lebih atau hampir Rp 60 juta untuk dua orang.

Karenanya, Anda perlu mengatur keuangan supaya bisa mencapai target travelling dengan puas ketika masa pensiun tiba. Sebab itu, diperlukan layanan yang bisa menjadi solusi finansial Anda guna mengatur keuangan selama masa bekerja.

Misalnya, melalui salah satu pilar Citigold dari Citi Indonesia, yaitu Your Team, nasabah manajemen kekayaan ini akan didukung tim ahli keuangan yang dapat membantu untuk mencapai tujuan finansial.

Tim Citigold pun terdiri dari Relationship Manager (RM) yang didedikasikan khusus untuk Anda, serta didukung oleh Investment Consultant (IC), dan Treasury & Foreign Exchange Specialist (TFX).

Selain itu, pilar pendukung lainnya dari Citigold adalah Advisory, Insight, dan Privileges. Supaya bisa menikmati seluruh layanan Citigold, nasabah harus memiliki deposit minimal Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah) dalam bentuk tabungan, deposito, ataupun produk investasi lainnya.

Setelah mempersiapan keuangan, jaga juga kesehatan Anda dan buat asuransi kesehatan dan perjalanan.

Jadi, setelah semua persiapan ini dilakukan, Anda tinggal mewujudkannya dan menikmati destinasi travelling yang Anda impikan.

Kapan lagi keliling dunia dengan nyaman tanpa beban kerja, bukan?

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/18/211115026/puaskan-impian-travelling-usai-masa-kerja

Bagikan artikel ini melalui
Oke