Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

APIMI Dukung Percepatan Pengembangan Jaringan 4G di Sejumlah Kota Besar

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Infrastruktur Mikrosel Indonesia (APIMI) Peter Djatmiko mengemukakan Anggota APIMI telah memilki izin dan PKS (Perjanjian Kerja sama) dengan Pemda termasuk Pemda DKI.

“Kami mengakui, ada juga penyelengara tiang mikrosel yang tidak memiliki PKS, Dan itu terjadi dari penyelenggara yang tak tergabung APIMI,” ujarnya melalui rilis, Jumat (22/12/2017).

Tanpa adanya infrastruktur tiang Mikrosel, dia menambahkan, pengembangan jaringan 4G di kota besar dan wacana tentang smart city tidak akan terwujud. “Sesuai dengan isi PKS, banyak kontribusi dan kompensasi yang telah diberikan oleh Anggota APIMI kepada pemda.”

Berkaitan dengan penggelaran infrastruktur telekomunikasi, Presiden Joko Widodo telah mendorong pembangunan infrastruktur karena sektor itu telah menjadi fokus pembangunan saat ini.

Di sektor telekomunikasi, infrastruktur mikrosel menjadi salah satu infrastruktur yang cukup penting, trutama untuk mengatasi persoalan jangkauan dan kapasitas jaringan selular.

Terlebih pemerintah telah menetapkan program Indonesia broadband plan yang diharapkan dapat terwujud pada 2019. Sebagai gambaran, akses broadband melalui perangkat mobile baru menyentuh 12% populasi dengan kecepatan yang bisa dirasakan baru sebesar 512 kbps pada 2013.

Pada 2019, akses itu diharapkan akses tersebut dapat menyentuh 52% populasi dengan kecepatan 1Mbps. Target yang ditetapkan pemerintah tersebut menurut Peter Djatmiko, “Untuk mengcakup 100% populasi, tentu sangat dibutuhkan mikrosel.”

Mikrosel ini memiliki dua fungsi, yakni untuk menutup blankspot dan mengatasi persoalan kapasitas. “Kalau bicara selular, semakin padat populasi maka semakin butuh banyak tiang. Bagaimana kita meningkatkan kapasitas kalau tidak ada mikrosel. Apalagi dengan target pengembangan yang agresif. Kehadiran kita untuk mendukung operator selular memperkuat jaringannya dan menutup blankspot,” jelas Peter.

Selain untuk mengatasi persoalan jangkauan dan kapasitas, keberadaan mikrosel sangat dibutuhkan, terutama di kota-kota besar yang tidak mungkin dibangun menara karena dari segi estetika tidak memungkinkan. Bukan hanya itu, dari segi perijinan membangun menara akan jauh lebih susah.

Lebih lanjut disampaikan Peter, inftastruktur mikrosel ini dibutuhkan untuk mendukung perkembangan teknologi selular seperti 4G LTE yang membutuhkan kanal data yang sangat dan tidak dapat dipenuhi oleh menara-menara makrosel.

“Mikrosel dapat mengisi wilayah layanan yang tidak terjangkau oleh menara makrosel,” katanya.

Seiring dengan terus bertambahnya pengguna smartphone, keberadaan mikrosel bias menjadi solusi karena dapat menambah kapasitas jaringan di daerah urban dengan pengguna smartphone yang sangat padat.

Dengan sel-sel yang lebih kecil, operator selular dapat mengoptimalkan penggunaan spectrum frekuensi untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pelanggan dan kebutuhan trafik data yang semakin besar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/22/093000626/apimi-dukung-percepatan-pengembangan-jaringan-4g-di-sejumlah-kota-besar

Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke