Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Survei: Bitcoin Investasi Paling "Gaduh" di Dunia

Survei tersebut mengukur sentimen yang dapat dengan mudah membuat investor memperoleh keuntungan. Survei itu pun menemukan bahwa 32 persen responden menganggap bitcoin adalah perdagangan paling ramai dan gaduh di dunia keuangan.

Angka tersebut naik dari 26 persen pada survei sama yang dilakukan pada September 2017 lalu. Pada saat itu, nilai bitcoin melonjak sekitar 375 persen menjadi 4.600 dollar AS atau setara sekitar Rp 62,1 juta.

Mengutip CNBC, Jumat (22/12/2017), nilai bitcoin sendiri sudah melonjak hampir 4 kali lipat sejak September 2017 hingga mencapai di atas 19.000 dollar AS atau sekitar Rp 256,5 juta pada pekan lalu. Salah satu faktor yang mendorong penguatan itu adalah diluncurkannya bursa bitcoin oleh CME, pusat perdagangan bitcoin terbesar di dunia, dan Cboe.

Survei yang dilakukan oleh Bank of America Merrill Lynch tersebut digelar pada 8-14 Desember 2017 lalu. Responden yang terlibat adalah 172 manajer investasi global dengan total dana kelolaan mencapai 480 miliar dollar AS.

Selain bitcoin, investasi yang dianggap paling ramai adalah saham-saham perusahaan raksasa teknologi AS dan China. Ini berdasarkan pendapat 29 persen responden.

Sepanjang tahun ini, saham FAANG atau Facebook, Amazon.com, Apple, Netflix, dan induk perusahaan Google, Alphabet, menguat antara 37 hingga 60 persen tahun ini. Sementara itu, indeks saham S&P 500 hanya menguat 20 persen.

Adapun raksasa e-commerce China Alibaba mengalami penguatan saham hingga 97 persen. Saham perusahaan penyedia layanan mesin pencari Baidu menguat hampir 47 persen dan raksasa internet Tencent lebih dari 110 persen.

Istilah FAANG mengacu pada saham-saham emiten tersebut, yang memang menguat sangat banyak dan konsentrasi keuntungan terkonsentrasi. Di China, ada pula istilah BAT, yakni Baidu, Alibaba, dan Tencent.


https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/22/120200526/survei--bitcoin-investasi-paling-gaduh-di-dunia

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke