Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wapres Jusuf Kalla: Genjot Investasi, Suku Bunga Harus Turun Perlahan

Dalam sambutannya, Jusuf Kalla (JK) menyoroti pemanfaatan pasar modal Indonesia dalam pembiayaan yang semakin baik.

Wapres menyatakan, dalam pembiayaan pembangunan, ada tiga sumber dana, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pasar modal, dan kredit perbankan. Pasalnya, tidak semua pembangunan bisa dibiayai oleh APBN.

"Ini adalah faktor penyeimbang antara pasar modal dan pasar uang," ungkap Jusuf Kalla.

Ia mengungkapkan, pemerintah sependapat bahwa salah satu cara untuk menggelorakan investasi adalah dengan menurunkan suku bunga secara perlahan. Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga.

Dengan turunnya suku bunga, maka biaya pembiayaan di pasar modal semakin murah. Dengan demikian, pasar modal kian menarik untuk membiayai investasi riil.

"Ini maknanya bahwa Anda berinvestasi di sektor investasi riil," jelas JK.

Pun Jusuf Kalla berpandangan, bagusnya kinerja IHSG sepanjang tahun 2017 adalah salah satu imbas turunnya bunga perbankan, yakni bunga deposito dan kredit. Sehingga, dana yang berasal dari pasar modal mengalir ke sektor riil.

Sekedar informasi, sejak BI memperkenalkan suku bunga acuan dari BI Rate menjadi BI 7day Reverse Repo Rate pada Agustus 2016, maka hingga saat ini suku bunga acuan BI sudah turun 100 basis poin (bps). Adapun sejak Januari 2016 hingga Desember 2017, suku bunga acuan BI sudah turun 200 bps.

Penurunan suku bunga acuan hingga 200 bps tersebut telah mendorong penurunan bunga deposito sebesar 93 bps. Adapun bunga kredit turun sebesar 69 bps.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/02/111500326/wapres-jusuf-kalla--genjot-investasi-suku-bunga-harus-turun-perlahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke