Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi BPKN Tentang Dugaan Penggelapan Sertifikat yang Libatkan Bank BUMN

Koordinator Bidang Pengaduan BPKN Rizal E Halim menjelaskan, kasus ini bermula dari aduan konsumen yang kemudian langsung diproses oleh BPKN, beberapa waktu lalu.

"Kasusnya sejak 2009, kemudian tahun 2015 ada pihak ketiga, perbankan swasta, yang ingin menyita 204 unit rumah karena PT NK gagal bayar. Padahal, 204 unit tersebut milik konsumen yang kreditnya diambil dari BRI dan BTN," kata Rizal saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (3/1/2018).

Dari informasi yang dihimpun BPKN, menurut Rizal, sebagian besar konsumen sudah melunasi pembayaran sehingga mereka seharusnya berhak atas kepemilikan tanah dan bangunan. Konsumen juga tercatat sudah mengadukan hal tersebut ke BPKN tahun 2016.

"Pertanyaannya, kok sertifikat tersebut bisa diagunkan pengembang? Padahal ketika akad kredit sertifikat tersebut dalam penguasaan pemberi kredit," tutur Rizal.

Menurut dia, jika yang dimaksud sebagai sertifikat induk, maka notaris seharusnya mengeluarkan cover note. Namun, cover note tersebut tetap harus dimonitor oleh bank selaku prudent principle karena cover note bukan akta autentik.

Sampai saat ini, ratusan konsumen yang dimaksud masih menempati rumah tetapi belum menerima sertifikat yang merupakan hak mereka.

Pihak BPKN kini masih berupaya memanggil notaris yang bersangkutan berikut dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN), tetapi pihak-pihak tersebut belum bisa hadir.

Sebelumnya, Corsec BTN Agus Susanto menyampaikan pihaknya belum mengetahui hal tersebut.

"Saya tanyakan dulu ke bagian bisnis. Saya belum dapat info soal itu," ujar dia kepada Kompas.com.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/03/140000926/kronologi-bpkn-tentang-dugaan-penggelapan-sertifikat-yang-libatkan-bank-bumn

Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke