Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6,5 Persen Tahun Ini

Para pejabat tinggi China memutuskan untuk mempertahankan target pertumbuhan ekonomi yang sama dengan tahun 2017 pada Konferensi Ekonomi Partai Komunis China bulan lalu.

Sumber yang membeberkan hal ini meminta untuk dirahasiakan identitasnya lantaran hasil pertemuan belum bisa dipublikasikan.

Mengutip Bloomberg, Sabtu (6/1/2018), belum jelas bagaimana penjelasan terperinci mengenai target pertumbuhan tahun ini, termasuk rincian lainnya seperti misal pada tahun 2017 pemerintah China berkomitmen mempercepat laju pertumbuhan ekonomi jika memungkinkan.

Rincian mengenai target ekonomi China akan dirilis pada Kongres Rakyat Nasional pada Maret 2018 mendatang.

Para ekonom yang disurvei Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,5 persen tahun. Meskipun demikian, sejumlah pihak termasuk JPMorgan Chase & Co menaikkan outlook mereka, sejalan dengan permintaan eksternal yang kuat.

Target pertumbuhan ekonomi China biasanya dipublikasikan pada pertemuan legislatur nasional pada musim semi.

Dalam pertemuan perencanaan tingkat tinggi tersebut, para pejabat China mengkritik otoritas dan sektor keuangan karena tidak melakukan upaya cukup untuk mencegah gangguan pada pasar finansial, menyusul meningkatnya utang lokal.

Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih banyak dan dideklarasikan pula kampanye 3 tahun melawan risiko finansial, polusi, dan kemiskinan.

China berada pada jalur yang tepat untuk mencapai laju pertumbuhan tertinggi sejak 2010. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2017 mencapai 6,7 persen, menurut survei Bloomberg.

China akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2017 pada 18 Januari 2018 mendatang. Adapun pada kuartal III 2017, pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,8 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/07/103000526/china-bidik-pertumbuhan-ekonomi-6-5-persen-tahun-ini

Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke