Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seberapa Besar Rokok Pengaruhi Angka Kemiskinan di Indonesia?

"Jangan anggap enteng rokok, bukan cuma dampaknya terhadap kesehatan. Rokok ini bisa bikin orang jatuh miskin," kata Bambang melalui konferensi pers di kantornya, Selasa (9/1/2018).

Menurut Bambang, di perkotaan maupun di perdesaan, rokok kretek filter menjadi komoditi terbesar kedua yang memengaruhi garis kemiskinan. Yakni sebesar 9,98 persen di perkotaan dan 10,70 persen di perdesaan.

Sedangkan komoditi terbesar pertama yang memengaruhi garis kemiskinan adalah beras, yaitu 18,80 persen di perkotaan dan 24,52 persen di perdesaan.

Meski menjadi komoditas terbesar kedua yang berpengaruh terhadap garis kemiskinan, Bambang menegaskan bukan berarti pemerintah harus menjaga agar harga rokok tidak naik.

Sebaliknya, Bambang mengimbau supaya masyarakat semakin sadar bahwa pola konsumsi mereka harus lebih produktif, seperti memilih makanan bergizi ketimbang rokok.

"Ya jangan merokok. Suatu konsumsi yang tidak produktif itu bisa buat orang miskin. Konsumsi harusnya yang produktif dan tidak buat dia hidup susah," tutur Bambang.

Adapun untuk komoditi lainnya yang berpengaruh terhadap garis kemiskinan di perkotaan adalah telur ayam ras (3,63 persen), daging ayam ras (3,36 persen), dan mi instan (2,24 persen). Sedangkan untuk komoditi di perdesaan diisi oleh telur ayam ras (3,18 persen), gula pasir (2,95 persen), dan mi instan (2,11 persen).

Dari data tersebut, Bambang menyarankan para pemangku kepentingan agar memerhatikan komoditas yang berpengaruh langsung terhadap angka kemiskinan di suatu wilayah.

Jika yang paling besar porsinya adalah harga beras, maka Bambang menilai penting bagi kepala daerah dan pihak terkait untuk terus menjaga harga komoditas tersebut tetap stabil.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/10/071500626/seberapa-besar-rokok-pengaruhi-angka-kemiskinan-di-indonesia-

Terkini Lainnya

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
'Buka-bukaan' Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

"Buka-bukaan" Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
IHSG 'Bullish,' Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG "Bullish," Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke