Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ombudsman: Kementan Jangan Bilang Beras Surplus

Anggota Ombudsman Ahmad Alamsyah mengatakan, selama ini Kementan seringkali mengatakan stok beras surplus. Padahal saat pihaknya melakukan pantauan khusus ke 31 provinsi di Indonesia ternyata ditemukan bahwa tidak ada surplus beras dan persebaran stok beras justru tidak merata.

"Kami melakukan pemantauan secara khusus ke 31 propinsi untuk mendengar para pedagang yang biasanya tidak didengar. Hasilnya kami menyimpulkan stok persediaan kita pas pasan dan tidak merata," ujar Ahmad di kantornya, Senin (15/1/2018).

Dia menambahkan pernyataan mengenai surplus beras dari Kementan dikeluarkan berdasarkan perkiraan luas panen dan produksi gabah. Namun perhitungan tersebut tidak menyertakan jumlah dan sebaran stok beras secara rill.

Lalu sejak akhir tahun lalu, harga beras mulai naik. Sedangkan saat dilakukan tinjauan lapangan, ternyata tidak ditemukan adanya penimbunan dalam jumlah besar.

Hal tersebut mengindikasikan ada kemungkinan perhitungan yang dilakukan Kementan menggunakan data produksi yang di mark-up atau dilebih-lebihkan sehingga menjadi tidak akurat.

Ahmad mengatakan, penyataan suplus yang tidak didukung data akurat tentang jumlah dan sebaran stok beras yang sesungguhnya di masyarakat, malah membuat pengambilan keputusan terkait perberasan berpotensi keliru.

"Kita tidak perlu lagi berdebat soal surplus atau tidak karena melelahkan faktanya stok pas-pasan dan tidak merata. Hentikan pembangunan opini surplus berlebihan dan kegiatan perayaan panen berlebihan. Harga naik tapi opini begitu hebat," terang Alamsyah.

"Ombudsman menyarankan juga agar (Kementan) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program cetak sawah, LTT (luas tambah tanam), benih subsidi, dan pemberantasan hama oleh Kementan," sebutnya.

Data beras

Sementara Menteri Pertanian Amran Sulaiman sendiri hingga kini masih enggan menyebutkan jumlah produksi beras nasional. Dia mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan data tersebut kepada Badan Pusat Statistik (BPS).

"Data kita serahkan BPS. Kita data satu pintu," ujar Amran saat ditanya oleh para awak media perihal stok beras saat ini seusai Rapat Kerja Nasional Pertanian 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Yang pasti menurut Amran, proses produksi beras mulai dari penanaman padi hingga panen memakan waktu selama tiga bulan. Jika bulan Oktober petani melakukan penanaman padi, maka Januari sudah memasuki masa panen.

"Ini logika sederhana saja ya. Umur padi enggak bisa dikurangi dua bulan enggak bisa ditambah lima bulan. Jadi Oktober hujan dia (petani tanam), umur padi tiga bulan berarti Januari sudah panen," jelas dia.


Amran menambahkan, panen pada Januari tersebut akan berlanjut hingga masa panen puncak yang dimulai pada Februari. "Kalau ada (beras), berarti ada. Kami lihat Februari, kalau normal Februari masuk panen puncak," ucapnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/15/141700226/ombudsman--kementan-jangan-bilang-beras-surplus

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke