Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Produsen Biofuel Klarifikasi Soal Subsidi Besar dari BPDP

Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan dalam program bahan bakar nabati (BBN) hingga penananam kembali atau replanting sawit, sebenarnya tidak ada subsisi.

Pasalnya dana yang dipakai untuk keperluan itu 100 persen merupakan hasil iuran ekspor (levy) para pengekspor sawit.

Adapun besaran levy tersebut berkisar pada 10 dollar AS hingga 50 dollar AS per ton ekspor sawit atau produk olahannya.

"Jadi salah kalau dibilang menerima subsidi. Apalagi subsidi pemerintah. Ini dananya dari swasta sendiri untuk menjalankan ini," terangnya saat berbincang dengan wartawan di kantor Aprobi, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Dia menceritakan, dana program BBN hingga replanting sawit sudah mulai sejak 2006 silam dan menjadi mandatory pada 2008. Selanjutnya pada periode 2009-2014, program tersebut mendapat subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Tapi subsidi tersebut ternyata putus sebelum periode yang ditetapkan. Defisit perdagangan luar negeri yang terjadi pada 2012 membuat kucuran subsidi dari APBN itu berhenti.

Menurut Paulus, dana subsidi sudah mulai berhenti sejak APBN 2013-2014 diputuskan untuk dipotong. Kemudian benar-benar berhenti pada 2014 karena pemerintah tidak sanggup lagi memberi subsidi.

Sejalan dengan itu, harga crude palm oil (CPO) dunia turun dan berdampak pada penerimaan negara, pendapatan petani sawit serta perusahaan.

Kemudian, sejumlah perusahaan ekspor sawit bersama pemerintah merancang program pengumpulan dana dan terbentuklah BPDP.

Dana ini dipakai untuk meningkatkan kembali pendapatan negara, petani, dan swasta, sekaligus menjalankan kembali program kewajiban BBN-biodiesel, replanting, riset, promosi, serta advokasi.

Dalam hal program kewajiban BBN-biodiesel, dana dipakai salah satunya untuk membayar selisih harga pada bahan bakar nabati yang dibeli Pertamina. Selisih harga itu muncul karena Pertamina hanya mau membayar pembelian itu sesuai dengan harga solar.

"Nah selisihnya (antara harga solar dengan biodiesel) ditanggung BPDP Sawit. Memang agak complicated, tapi ya begitu. Kami yang harus menagih ke BPDP Sawit sesuai dengan harga per volumenya, harga patokan," jelas Paulus.

Salah perbandingan

Paulus menekankan bahwa dari seluruh perusahaan BBN, ada yang memiliki kebun sawit, mengekspor dan membayar levy. Lalu ada juga yang tidak punya kebun, tidak mengekspor, tapi memproduksi biodiesel.

Sedangkan dana program BBN-biodiesel digunakan untuk membayar perusahaan yang memproduksi biodiesel dan menjualnya ke Pertamina.

Artinya, ada perusahaan yang tidak membayar levy tapi karena memproduksi biodiesel jadi mendapat kucuran dana program BBN. Ada juga yang tidak mendapat kucuran dana, tapi membayar iuran sangat besar karena ekspornya besar.

"Dari semua catatan tadi, maka upaya membandingkan antara levy dari perusahaan ekspor sawit dengan (dana yang diterima perusahaan dari) selisih harga solar dan biodiesel , itu tidak relevan," tegas Paulus.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/22/201404026/produsen-biofuel-klarifikasi-soal-subsidi-besar-dari-bpdp

Terkini Lainnya

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke