Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

82 Persen Kekayaan Dunia Dikuasai Segilintir Orang Super Kaya

Hal tersebut berdasarkan studi terbaru yang dilakukan oleh Oxfam International. Studi tersebut menemukan bahwa 82 persen kekayaan di dunia dimiliki hanya oleh 1 persen orang. Sementara itu kelompok masyarakat paling miskin di dunia tidak mengalami peningkatan kekayaan sama sekali.

Oxfam menyatakan, temuan-temuan tersebut menunjukkan ada sistem yang gagal.

Oxfam pun menuding penghindaran pajak, terkikisnya hak-hak pekerja, pemangkasan biaya, dan pengaruh kebijakan sebagai penyebab lebarnya ketimpangan kekayaan tersebut. Oxfam sendiri sudah menyusun laporan seperti itu dalam 5 tahun terakhir.

Pada tahun 2017, Oxfam menyatakan bahwa nilai kekayaan 61 orang terkaya dunia, jauh lebih besar ketimbang total kekayaan milik separuh populasi masyarakat termiskin di dunia.

Tahun ini, Oxfam mengestimasi bahwa 42 orang tajir memiliki kekayaan lebih besar daripada setengah populasi masyarakat termiskin di dunia. Oxfam menyebut, tren kesenjangan tersebut hingga kini masih tetap terjadi.

Laporan Oxfam didasarkan pada data dari Forbes dan buku data tahunan Credit Suisse Global Wealth. Data-data itu menunjukkan distribusi kekayaan dunia sejak tahun 2000 silam.

Oxfam melakukan survei atas nilai aset individu, khususnya tanah dan properti, dikurangi utang. Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui apa yang dimiliki seseorang, namun tak menyertakan upah atau pendapatan.

Meski demikian, metode tersebut dikritik lantaran misalnya seorang mahasiswa dengan utang tinggi, namun memiliki potensi pendapatan masa depan tinggi pula, tetap akan dikategorikan miskin.

Namun begitu, Oxfam menyatakan bahwa meski jika kekayaan dari separuh masyarakat miskin dunia dikalkulasi ulang untuk tak menyertakan orang yang memiliki utang bersih, kekayaan mereka masih seimbang dengan kekayaan 128 orang paling tajir di dunia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/23/090300426/82-persen-kekayaan-dunia-dikuasai-segilintir-orang-super-kaya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke