Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AP I Percepat Pembebasan Lahan Bandara Kulon Progo Pakai Cara Khusus

Sampai saat ini, tercatat ada 32 kepala keluarga (KK) yang menolak pembebasan lahan dan pembangunan bandara baru di sana.

"Kami secara perorangan tetap berupaya memberi pencerahan kepada mereka," kata General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama, saat ditemui di kantornya pada Jumat (26/1/2018).

Pandu menjelaskan, dari total 2.700 KK yang terdampak pembangunan NYIA, ada 98 KK yang masih berhubungan atau berkerabat dengan 32 KK yang menolak pembangunan bandara.

Dengan begitu, pihaknya akan menggandeng 98 KK ini untuk memberi pemahaman kepada kerabatnya yang masih menolak proses pembebasan lahan.

Terlebih, setelah sebelumnya mencoba datang menemui warga yang menolak pembangunan bandara, pihak AP I bersama perwakilan pemerintah setempat langsung diusir.

Tujuan kedatangan mereka saat itu adalah untuk berdialog dan mencari solusi dari masalah yang tak kunjung selesai ini.

"Kami menitipkan kepada warga yang 98 ini sudah setuju dengan pembangunan untuk tolong sampaikan, supaya dipercepat. April harus selesai semua dan pembangunan segera dimulai," tutur Pandu.

Berdasarkan penugasan dari pemerintah, AP I diminta membangun NYIA dengan target operasi pada April 2019 mendatang.

Pandu memastikan, jika penyelesaian masalah dengan 32 KK yang menolak ini berjalan lancar, maka pembangunan bandara yang terdiri dari bangunan terminal dan landasan udaranya bisa dimulai April 2018.

Latar belakang pembangunan NYIA dikarenakan bandara yang sudah ada saat ini, yaitu Bandara Adisutjipto, sudah melebihi kapasitas yang seharusnya.

Dari data AP I, jumlah rata-rata penumpang per tahun di Adisutjipto saat ini sudah mencapai 7,8 juta orang, padahal bangunan dan fasilitas yang ada idealnya hanya melayani 1,7 juta penumpang per tahun.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/26/125534626/ap-i-percepat-pembebasan-lahan-bandara-kulon-progo-pakai-cara-khusus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke