Pemerintah Segera Resmikan Program Panen dan Tanam Padi Serentak

Pencanangan akan dilakukan di lahan seluas 1.800 hektar. Ke depan, Kabupaten Lingga akan dijadikan pusat pangan untuk wilayah Kepri.

Hal itu disampaikan Bupati Lingga, Alias Wello, pada Rabu (31/1/2018). Mantan Ketua DPRD Lingga ini merupakan penggagas gerakan tersebut. 

Alias Wello berharap jadwal kedua pejabat negara tersebut tidak akan berbenturan dengan kegiatan kenegaraan lain yang mendesak.

"Gerakan percepatan panen dan tanam serentak padi dan jagung juga bertujuan untuk menjaga kestabilan pangan di Kabupaten Lingga dan Kepri umumnya," kata Alias.

Dia berharap gerakan percepatan panen dan tanam serentak tersebut juga mampu memberi energi baru bagi kebangkitan sektor pertanian di bumi Bunda Tanah Melayu, menuju Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor (LPBE) di wilayah perbatasan.

Menurut dia, gerakan ini adalah momentum untuk membuktikan bahwa Kabupaten Lingga yang selama ini dikenal sebagai daerah kepulauan dengan kultur masyarakatnya sebagai nelayan, mampu bangkit dan menjadi daerah penyangga kebutuhan pangan di wilayah perbatasan.

"Jadi, kita tidak lagi bergantung pada pasokan pangan impor," ungkapnya.

Kegiatan ini sendiri selain melibatkan ribuan orang dari kelompok tani, juga akan melibatkan TNI-Polri, ASN, OKP, Ormas dan Pelajar serta mahasiswa. Mereka diagendakan melakukan penanaman serentak di tujuh lokasi sawah yang tersebar di Pulau Singkep dan Lingga.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lingga memiliki 604 pulau besar dan kecil dengan jumlah penduduk sekitar 102.000 jiwa. Sebagian besar wilayahnya atau sekitar 95 persen adalah lautan. Mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. 

Sejak masa kejayaan Kerajaan Riau Lingga-Johor-Pahang pada abad ke-18, sektor pertanian, khususnya budidaya padi dianggap mitos di Lingga.

Namun, di era kepemimpinan Bupati Lingga, Alias Wello yang dilantik 17 Februari 2016 lalu, sektor pertanian menjadi program unggulan daerah.