Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menko Darmin Akui Inflasi Januari 2018 Cukup Tinggi

"Iya, agak tinggi. Kali ini karena pangan, karena beras," kata Darmin usai acara Dies Natalis Universitas Indonesia (UI) ke-68 di Balairung UI, Depok, Jumat (2/2/2018).

Pada tahun lalu, imbuh Darmin, inflasi Januari 2017 juga cenderung tinggi. Akan tetapi, penyebabnya adalah komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) karena kenaikan biaya STNK.

Adapun inflasi karena harga beras diakui Darmin sudah terjadi sejak bulan Desember 2017 lalu di mana harga sudah agak tinggi. Pada bulan Januari 2018, harga beras naik lebih tinggi.

Oleh sebabb itu, tutur Darmin, yang harus dilakukan saat ini adalah bekerja keras untuk menurunkan inflasi agar bisa kembali normal. Inflasi, kata dia, pada dasarnya bisa naik, namun bisa turun kembali.

"Beda dengan yang lain, kalau sudah naik susah turun lagi. Kita masih punya harapan, (untuk menurunkan inflasi)," jelas Darmin.

Pemerintah, kata Darmin, berkeinginan agar inflasi secara tahunan bisa berada di kisaran 3 persen seperti tiga tahun terakhir. Inflasi pun diharapkan bisa turun lebih normal.

Panen beras pun saat ini sudah mulai terjadi, namun belum banyak.

"Kita harus menunggu dia jadi panen raya, baru nanti harganya bisa dikendalikan," jelas Darmin.

Pada Januari 2018, inflasi lebih disebabkan oleh komponen harga pangan bergejolak (volatile food). Inflasi volatile food tercatat sebesar 2,58 persen (mtm), meningkat dibandingkan kondisi bulan lalu sebesar 2,46 persen (mtm).

Angka inflasi ini lebih tinggi dari rata-rata inflasi volatile food bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,63 persen (mtm).

"Inflasi terutama bersumber dari komoditas beras, daging ayam ras, ikan segar, cabai rawit, dan cabai merah," ungkap Junanto Herdiawan, Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI).

Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat 2,62 persen (yoy).

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/02/134400226/menko-darmin-akui-inflasi-januari-2018-cukup-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke