Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Clarks Tutup hingga Aplikasi Tuyul, Ini 5 Berita Terpopuler Sepekan

Topik-topik yang menjadi perhatian pembaca tersebut antara lain mengenai rencana penutupan gerai sepatu Clarks tahun ini, kemudian cerita nelayan soal efek penenggelaman kapal oleh Menteri KKP Susi Pudjiastuti, hingga upaya Grab mengatasi tuyul, alias order fiktif para mitranya.

Berikut 5 berita terpopuler di kanal Ekonomi selama sepekan:

1. Diskon Besar-besaran, Gerai Sepatu Clarks Akan Tutup di Indonesia?

Gerai sepatu asal Inggris, Clarks, menberikan diskon besar-besaran di seluruh gerainya di Indonesia. Kabarnya, diskon ini merupakan closing salekarena gerainya akan ditutup.

Dalam laman resminya yang dikutip pada Rabu (31/1/2018), Clarks memberikan diskon bervariasi antara 50-80 persen. Bahkan, Clarks juga memberikan tambahan diskon 20 persen.

Dalam promosinya tersebut, Clarks menambahkan kalimat "Everything must go!" alias semua barang harus habis. Adapun apabila berbelanja dengan menggunakan kartu debit atau kredit, konsumen akan memperoleh diskon 50 persen.

Jika membeli satu produk, konsumen akan memperoleh tambahan diskon 10 persen. Kemudian, jika membeli dua produk, konsumen akan mendapat ekstra diskon 15 persen dan membeli tiga produk akan memperoleh diskon tambahan 20 persen.

Baca selengkapnya di sini

2. Cerita Nelayan Natuna soal Efek Penenggelaman Kapal oleh Menteri Susi

 Ketua Koperasi Nelayan Pulau Subi Mahyu bercerita bahwa saat ini dia sudah jarang sekali menemukan adanya nelayan asing yang masuk ke perairan Indonesia.

"Sekarang sudah jarang, kapal asing memang sudah turun cukup drastis, tidak seperti dulu," ujar Mahyu saat ditemui di Pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa di Natuna, Kepulauan Riau, Senin (29/1/2018).

Dia menambahkan, dirinya memang pernah menjumpai nelayan asing yang mengambil ikan di perairan Indonesia pascakebijakan penenggelaman kapal. Namun, lokasinya sudah bergeser jauh.

Baca selengkapnya di sini

3. Gara-gara India, Harga Bitcoin dkk Anjlok

Merosotnya harga bitcoin menyusul kekhawatiran investor terkait peningkatan regulasi di India dan potensi manipulasi harga di beberapa penukaran utama.

Mengutip CNBC, harga bitcoin bahkan sempat menyentuh sekitar 8.810 dollar AS atau setara kira-kira Rp 117,1 juta di Coinbase, salah satu pusat penukaran mata uang virtual terkemuka di AS.

Adapun pada Jumat dini hari pada pukul 01.20 WIB, harga bitcoin terpantau pada posisi 9.023 dollar AS atau setara sekitar Rp 120,6 juta

Baca selengkapnya di sini

4. Benarkah Bayaran Pengacara di Indonesia Miliaran Rupiah?

Begitulah salah satu kutipan mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab.

Sebagai seorang pengacara, Fredrich memang memiliki uang yang banyak. Sekali pergi ke luar negeri, duit Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar bukanlah perkara besar.

Ya, pengacara memang identik dengan uang banyak. Klien-klien yang berurusan dengan hukum sering kali tak terlalu memikirkan jumlah uang yang dikeluarkan. Yang penting mereka bisa lepas dari persoalan yang membelitnya.

Baca selengkapnya di sini

5. Grab Kembangkan Sistem untuk Lacak Order Fiktif

Melalui mekanisme yang dinamakan dengan Grab Lawan Opik, diyakini praktik order fiktif atau tindakan mengakali sistem dengan pura-pura menangani order bisa diredam dan penumpang bisa tetap terlayani dengan baik.

"Kami mengambil sikap tegas terhadap pemesanan fiktif atau order fiktif, yang di lapangan dikenal dengan istilah opik," kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2018) malam.

Ridzki menjelaskan, cara kerja pelacakan order fiktif dalam Grab Lawan Opik dilakukan dengan memanfaatkan sistem deteksi risiko dan kecurangan yang mereka kembangkan di enam pusat penelitian dan pengembangan yang tersebar di Asia.

Baca selengkapnya di sini

 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/04/090300926/clarks-tutup-hingga-aplikasi-tuyul-ini-5-berita-terpopuler-sepekan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke